Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Maret 2018, Jalur Kereta Api Padang-BIM Diresmikan

perjalanan dari Kota Padang dan sekitarnya menuju BIM sejauh 26 KM, selama ini baru dapat diakses melalui moda transportasi jalan.

Editor: M Iqbal
zoom-inlihat foto Maret 2018, Jalur Kereta Api Padang-BIM Diresmikan
ANTARA/RAHMAD
Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat.

Laporan Riki Suardi dari Padang

TRIBUNPADANG.COM, PADANG -- Menyusul pengoperasian kereta api Bandara Kualanamu dan kereta api Bandara Soekarno-Hatta, tak lama lagi kereta api Bandara Internasional
Minangkabau (KA BIM) juga siap dioperasikan.

Pasalnya, seluruh pekerjaan konstruksi KA BIM sudah selesai dilakukan dan direncanakan, pengoperasian jalur kereta api dari Satsiun Padang menuju BIM  tersebut, akan dilakukan pada 2018 mendatang.

"Rencananya, peresmian jalur kereta api dari Padang menuju BIM akan dilakukan pada Maret mendatang," kata Humas Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice yang dihubungi tribunpadang.com via handphone, Rabu (6/12/2017) siang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, menyatakan, pembangunan KA BIM ditujukan untuk mengintegrasikan pelayanan transportasi  udara dengan moda kereta api serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat  terhadap layanan kereta api.

"Bahkan kami diinstruksikan oleh Menteri Perhubungan untuk melakukan pemantauan secara berkala ke lokasi sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu," Kata Zulkifli melalui rilis yang diterima tribunpadang.com.

Dikatakannya, perjalanan dari Kota Padang dan sekitarnya menuju BIM sejauh 26 KM, selama ini baru dapat diakses melalui moda transportasi jalan. Perlu waktu tempuh sekitar 45 menit dan bahkan lebih dari 1 jam saat memasuki jam sibuk.

"Jika jalur KA BIM telah diresmikan, maka akses perjalanan dari Kota Padang
menuju BIM melalui transportasi kereta api akan jauh lebih cepat, apalagi jumlah kereta api yang kamin operasi terdiri dari 3 kereta dengan total kapasitas 272 tempat duduk," bebernya.

Pembangunan jalur KA BIM itu, lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat Sumatera Barat terhadap layanan kereta api yang pada akhirnya memberikan nilai tambah perekonomian di Provinsi Sumatera Barat dan kota-kota di sekitarnya

"Program pembangunan jalur KA BIM ini sudah dicanangkan Sejak 2012 oleh Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian. Program tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Pemprov Sumbar dengan melakukan pembebasan
lahan di sepanjang jalur KA menuju BIM," tuturnya.

Pembangunan Stasiun BIM sendiri, dilaksanakan secara multiyears selama tahun
2015/2016. Untuk Stasiun Duku, juga dibangun fasilitas yang di antaranya, lahan parkir yang luas, loket dan ruang tunggu yang representatif, peron dan toilet yang ramah bagi penyandang disabilitas, serta fasilitas ruang menyusui.

"Khusus di Stasiun BIM, juga ada fasilitas berupa lift dan eskalator yang terhubung dengan skybridge menuju ke terminal penumpang BIM, sehingga dapat memudahkan pergerakan penumpang dari dan menuju stasiun BIM," terang Zulkifli.

Selain pembangunannya secara multiyears di tahun 2015/2016, kata Zulkifli melanjutkan, juga ada pekerjaan lanjutan yang dilakukan di 2017. Di antaranya, overcapping Stasiun Padang, penyempurnaan jalur KA BIM – Duku, termasuk bangunan pendukung.

Kemudian pembangunan peron dan fasilitas pendukung operasi di Stasiun BIM, peningkatan 7 jembatan, dan jalan rel antara Stasiun Tabing – Stasiun Duku sepanjang 1,28 Km. Selain itu, juga ada pembangunan sistem radio train dispatching untuk mendukung operasional KA BIM.

"Total anggaran dari APBN yang digelontorkan untuk program pembangunan tersebut mencapai Rp300 Milyar. Panjang jalur KA dari Stasiun Padang hingga ke Stasiun BIM itu membentang sepanjang 22 Km dengan melintasi Stasiun Tabing dan Stasiun Duku," pungkas Zulkifli.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved