Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dituduh Cabuli Teman Sekelas Setelah Lakukan Ini, Balita 4 Tahun Dilaporkan ke Polisi

Seorang anak laki-laki berusia empat setengah tahun dilaporkan ke polisi karena dituduh memperkosa teman sekelas.

Penulis: Ariestia | Editor: Ariestia

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang anak laki-laki berusia empat setengah tahun dilaporkan ke polisi karena dituduh memperkosa teman sekelas.

Perbuatan itu dilakukan di dalam kelas dan juga kamar kecil sekolah.

Dilaporkan Hindustan Times, insiden ini terjadi di sekolah swasta terkemuka di Delhi barat, India, pada Jumat.

Keterangan polisi menyebutkan korban merupakan anak perempuan yang umurnya sama dengan pelaku.

Korban mengatakan kepada ibunya bahwa anak itu menggunakan jarinya dan pensil yang tajam untuk menyerangnya secara seksual.

Serangan tersebut menyebabkan luka di bagian pribadi anak tersebut.

Ilustrasi
Ilustrasi (net)

Menurut wakil komisaris polisi, kasus ini masih dikonsultasikan dengan ahli hukum karena terdapat pelanggaran dan korban pun ada.

Namun polisi tidak yakin bagaimana melanjutkan penuntutan kasus tersebut mengingat usia tersangka yang masih sangat kecil.

"KUHP India memberikan anak-anak di bawah usia tujuh tahun perlindungan tertentu terhadap penuntutan. Kami mempertimbangkan ketentuan tersebut bahkan saat menangani masalah ini dengan sangat sensitif," kata Dependra Pathak, juru bicara utama Polisi Delhi.

Dalam pernyataannya kepada polisi, ibu si gadis mengatakan bahwa anaknya mengeluh karena sakit di perut bagian bawahnya setelah pulang sekolah pada hari Jumat. 

Gadis itu terus mengeluh secara sporadis, namun sang ibu mengabaikannya karena menganggap anaknya itu hanya rewel.

Namun anak itu mulai menangis malam itu dan memberi tahu ibunya tentang dugaan penyerangan tersebut.

Ilustrasi
Ilustrasi (Internet)

Dia mengatakan kepada ibunya bahwa seorang anak laki-laki dari kelasnya membuka kancing celana di kelas dan menggunakan jarinya untuk menyerangnya.

"Dia mencoba mendorong anak laki-laki itu, tapi tidak bisa lolos karena anak-anak lain sudah pergi dan tidak ada guru atau staf sekolah di sekitarnya." Demikian disampaikan sang ibu dalam laporannya.

Malamnya ibu anak tersebut mengadukan hal itu kepada guru sekolah melalui pesan teks.

Dia menginformasikan lagi pada pihak sekolah, Sabtu. Namun pihak sekolah diduga malah memintanya untuk membuat keluhan tertulis pada Senin.

Karena rasa sakit putrinya tidak mereda, dia membawanya ke rumah sakit. Selain itu sang ibu melaporkan kasus ini ke polisi.

Sang ibu menuduh bahwa tidak ada guru kelas, perawat atau bantuan, baik di kelas atau kamar kecil saat penyerangan terjadi.

Para ahli menyarankan penyidik ​​untuk menangani kasus ini dengan kepekaan.

"Kita harus mengerti bahwa sama sekali tidak mungkin bagi anak berusia empat tahun untuk memahami perilaku seksual. Apakah ada kemungkinan kebutuhan seksual terpenuhi dalam kasusnya? Sama sekali tidak," kata dr Samir Parikh, direktur departemen kesehatan mental dan perilaku Fortis Healthcare.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved