Sosok Wanita Cantik dalam Kasus OTT KPK di Ponorogo: Apa Peran Indah Pertiwi?
Selanjutnya, dari April hingga Agustus 2025, Yunus menyerahkan tambahan Rp325 juta kepada Sekda Agus Pramono.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat (7/11/2025).
OTT itu membuka tabir dugaan praktik jual beli jabatan di lingkaran pemerintahan daerah tersebut.
Dari pengusutan kasus itu, muncul nama Indah Pertiwi, atau yang dikenal juga sebagai Indah Bekti Pertiwi (IBP).
Ia menjadi sosok perempuan yang kini menjadi sorotan publik lantaran diduga memiliki peran penting dalam proses pencairan dana suap yang terungkap lewat operasi tersebut.
Kronologi OTT KPK di Ponorogo
Kasus ini bermula pada awal tahun 2025 ketika terdengar kabar bahwa Direktur Utama RSUD dr. Harjono Ponorogo akan diganti.
Yunus Mahatma, yang saat itu menjabat sebagai Direktur RSUD, merasa khawatir akan pencopotan jabatannya.
Untuk mempertahankan posisi tersebut, Yunus menghubungi Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono, dan menyiapkan sejumlah uang untuk diberikan kepada Bupati Ponorogo, Sugiri Sukoco.
Pada Februari 2025, Yunus mulai menyerahkan uang sejumlah Rp400 juta kepada Bupati Sugiri melalui ajudan.
Selanjutnya, dari April hingga Agustus 2025, Yunus menyerahkan tambahan Rp325 juta kepada Sekda Agus Pramono.
Pada November 2025, Bupati Sugiri menagih uang sebesar Rp1,5 miliar kepada Yunus.
Pada tanggal 7 November 2025, KPK melakukan OTT dan menangkap tangan penyerahan uang Rp500 juta yang akan diserahkan kepada Bupati Sugiri.
Baca juga: UPDATE, KPK Geledah Ruang Kerja Gubernur Riau di Lantai 3
Baca juga: Heboh Penculikan Bilqis, Balita Itu Dijual Rp3 Juta di Makassar, Rp80 Juta di Jambi oleh Para Pelaku
Peran Indah Pertiwi dalam Kasus Suap
Dalam proses pencairan uang Rp500 juta tersebut, Yunus Mahatma tidak langsung mencairkan sendiri dana itu. Ia menggunakan jasa Indah Pertiwi, yang disebut sebagai "teman dekat" Yunus.
Indah berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika, untuk mencairkan uang tersebut.
Uang yang telah dicairkan kemudian diserahkan kepada Sugiri melalui kerabat Bupati berinisial NNK (Ninik).
Total dana yang telah dikeluarkan Yunus untuk mempertahankan jabatannya mencapai Rp1,25 miliar, dengan rincian Rp900 juta untuk Bupati Sugiri dan Rp325 juta untuk Sekda Agus Pramono.
| BBKSDA Riau Pasang GPS Collar Pada Gajah Liar Kantong Tesso Tenggara, Ini Tujuannya |
|
|---|
| 40 Contoh Soal Kompetensi Teknis ASNĀ untuk Tes Profiling ASN 2025, Lengkap dengan Jawabannya |
|
|---|
| Menteri Bahlil Usul Semua Presiden Jadi Pahlawan Nasional: Termasuk Jokowi |
|
|---|
| 30 Contoh Soal Tes Psikologi Profiling ASN 2025 Kepribadian, Kemampuan Sosial, dan Trik Menjawabnya |
|
|---|
| Modus Penculik Bilqis di Makassar: Bawa Anak Kandung Biar Korban Tak Curiga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/OTT-KPK-di-Ponorogo-menyebabkan-Dirut-RSUD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.