Begini Kelanjutan Kasus Penghinaan Keluarga Panglima TNI
Marsekal Hadi Tjahjanto menyerahkan kasus penghinaan yang dilakukan terhadap dirinya dan keluarganya kepada proses hukum
TRIBUNPEKANBARU.COM- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyerahkan kasus penghinaan yang dilakukan terhadap dirinya dan keluarganya kepada proses hukum.
"Terkait masalah penghinaan ya itu memang pada waktu itu ditangkap oleh patroli kepolisian dan sudah ada barang buktinya di sana, tentunya proses hukum tetap berlangsung," ujar Hadi seusai Apel Kesiapan Operasi Lilin 2017 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).
Namun Hadi menanggapi santai hinaan yang disampaikan oleh pelaku yang kini ditangkap oleh penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tersebut.
Bahkan dia menawarkan pelaku untuk mencicipi kopi bersamanya.
"Urusan nanti mau ngopi bareng, saya ajak ngopi bareng setelah proses hukum ini selesai. Jadi kita hargailah proses hukum ini yang sedang berjalan," jelas Hadi.
Sebelumnya Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri, telah menangkap pelaku ujaran kebencian terhadap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melalui postingan foto di media sosial dengan akun Facebook Gusti Sikumbang.
Baca: KPK Periksa Putri Setya Novanto, Bagaimana Keterlibatannya di Kasus E-KTP?
Baca: VIDEO: Kisah Pilu Sang Mantan Ratu Iran, Kerajaan Tak Miliki Pewaris Tahta
Pelaku ujaran tersebut bernama Siti Sundari Daranila (51), perempuan asal Sumatera Barat.
Penangkapan ini dipimpin oleh AKBP Irwansyah.
Perempuan yang berprofesi guru ini ditangkap di Jalan Pasar Gelombang No. 82 Nagari Kayu tanang, Kecamatan 2X11 Kayu Tanang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
"Jumat 15 Desember 2017 pukul 11.00 WIB telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku yang memposting photo Panglima TNI Hadi Tjahjanto beserta keluarga yang mengandung Unsur SARA dan atau Diskriminasi Ras dan Etnis," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Iqbal menjelaskan pelaku ditangkap karena telah memposting foto Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beserta keluarga dengan caption 'Kita Pribumi rapatkan barisan, Panglima TNI yang baru Marsekal Hadi Tjahjanto bersama istri Liem Sok Lan dengan dua anak cewe cowok, anak dan mantu sama-sama di Angkatan Udara'.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat 2 Undang Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman kurungan penjara 5 tahun dan/atau Pasal 16 Jo pasal 4 huruf b angka 1 undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis dengan ancaman kurungan penjara 6 tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Hadi dilantik menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun pada Maret 2018.
Namun, baru saja dilantik, sebuah kabar miring mengenai istri Hadi Tjahjanto, Nanik Istumawati sudah beredar di media sosial.
Kabar yang akhirnya dinyatakan hoax itu terkait penulisan nama sang istri dalam postingan akun _mbok.gayyung.__ di Instagram.
Dalam postingan itu, akun instagram tersebut mengunggah foto Hadi Tjahjanto beserta istri, dan kedua anaknya.
Namun dalam postingannya, nama Nanny Hadi Tjahjanto justru ditulis 'Lim Siok Lan'.
Postingan itu juga tersebar di aplikasi Whatsapp, seperti terlihat dalam screenshoot yang diunggah netizen.
Mereka juga terlihat kesal dengan informasi tersebut.
Baca: Selain Bertani, Pria Ini Merangkap Jadi Toke Togel, Polisi Ikut Amankan Kurir
Baca: Tak Disangka Lewat Tato Ini Jonghyun SHINee Beri Isyarat Dirinya Derita Depresi, Ketahui Artinya
Mengetahui hal itu, Admin TNI AU buka suara.
Ia pun memaparkan sedikit biografi keluarga Nanik Istumawati.
Baca: Floyd Mayweather Jr ke UFC? Begini Jawabannya
Baca: Musnahkan 6 Kg Lebih Sabu, Total Nilai Barang Haram Tersebut Bikin Kaget
Namun tak berapa lama, akun @mbokk.gayuung.___ langsung mengunggah klarifikasi dan permintaan maafnya.
"Siang om, Sebelumnya mohon maaf yg sebesar-besarnya. Berharap bisa teruskan klarifikasi sy ya om. Soalnya sdh masuk Twitter. Benar2 Krn tidak teliti n Tabbayun, akan buat pelajaran berharga kedepannya untuk lbh hati2," tulis akun @mbokk.gayuung.___ seperti terlihat dalam tangkapan layar yang diposting TNI AU di Twitter, Senin (11/12/2017).
TNI AU berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi siapapun untuk memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.