Sama-sama Baru Keluar Penjara, Beginilah Peran Tiap Pelaku Perampokan Toke Emas di Pelalawan
Tak berselang lama menghirup udara bebas, mereka dihubungi Basir yang mengajak untuk merampok pedagang emas.
Kapolda Riau Irjen Pol. Nandang mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap aksi kejahatan, terutama ketika membawa barang berharga atau pun menjemput uang ke bank.
“Sebaiknya minta pengawalan kepolisian. Tidak dipungut biaya,” kata dia.
Kekurangan fisik yang dimilikinya tak membuat MA alias Anin Puntung tobat berbuat kejahatan.
Ia ikut terlibat dalam perampokan toke emas di Pelalawan dengan peran sebagai supir yang lihai.
Anin sendiri berstatuskan residivis.
Usai keluar dari penjara pada 21 November 2017 lalu, pria tak bertangan kanan dan pincang ini menggasak 3 kilogram emas dalam perampokan di Pelalawan.
Bersama tujuh rekannya, ia merancang aksi ini sejak awal Desember lalu.
Mereka beraksi pada Rabu, 6 Desember 2017, ketika pedagang emas M Nasir bersama dua temannya, Firdaus dan Wati, baru pulang berjualan emas di Pasar Langgam, Pelalawan.
Saat ditangkap, polisi melepaskan tembakan yang menyasar betis dan paha Anin Puntung karena berusaha menyerang petugas.
"Penangkapan dilakukan pekan lalu dan dilakukan pengembangan kasus, hingga tertangkap kawan-kawannya yang lain. Masih ada buron dalam kasus ini," ujar Kapolda Riau Irjen Pol. Nandang dalam ekspos perkara di Mapolda Riau, Rabu (20/12).
Rekan-rekan Anin Puntung yang diringkus polisi masing-masing berinisial BS alias Basir, BN alias Beni, SP alias Bidin, NP alias Yoyok, KM alias Riri dan AKP.
Satu orang masih buron, berinisial MEB.
Pria ini memiliki peran besar dalam aksi kawanan perampok tersebut.
Bukan cuma Anin Puntung yang dihadiahi timah panas.
“Polisi juga melumpuhkan Yoyok dan Bidin dengan tembakan karena berupaya melawan petugas,” ujar Nandang, didampingi Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, Direktur Reserse Kriminal Umum AKBP Hadi Poerwanto, serta Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi.