Sepasang Kekasih Swafoto di Pinggir Pantai, Diseret Ombak Hingga Meninggal, Kisahnya Abadi
Keduanya ditemukan tewas dalam waktu yang berbeda. Jasad Eka ditemukan pada hari Minggu, sedangkan jenazah Dedy baru ditemukan pada 16 Januari 2017.
Kerabat, teman kuliah dan teman SMA ikut menghadiri pemakaman Dedi.
Bagi para pemuda Desa Kawo, sosok Dedy dikenal aktif dalam setiap kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan oleh forum pemuda atau Karang Taruna Desa Kawo.
“Saya sebagai salah satu sahabat Dedy merasa kehilangan Dedy, sosok pemuda yang selalu paling antusias jika ada kegiatan-kegiatan kepemudaan di desa kami,” kata Gede Mulawarman (22), tetangga Dedy.
Selain itu, lanjut dia, Dedy juga dinilai sebagai pemuda yang romantis. Hal itu terlihat dari video-video yang kerap diunggahnya di media sosial, mulai dari video yang berisi fotonya dan kekasihnya, curhatannya kala gembira ataupun galau, serta videonya bersama Eka pada hari Valentine.
Dedi juga kerap mengabadikan momen-momen kebersamaannya dengan Eka ketika berlibur bersama di Lombok dalam video pendek dan foto yang diunggah di akun Instagram dan Facebook miliknya.
Sehari-hari, pemuda Dusun Bumi Gora, Desa Kawo, ini bekerja sebagai sales shampo. Hubungannya dengan Eka baru berjalan sekitar dua tahun semenjak dia lulus kuliah dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Karena memiliki ketertarikan yang sama dalam hal berpetualang, hubungan Dedy dan Eka makin kuat. Keluarga juga sudah berharap hubungan asmara keduanya bisa berlanjut ke pernikahan setelah Eka lulus kuliah.
Cinta mereka kini terukir abadi di bibir pantai berbatu karang yang berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik.... (
