Sakit Parah dan Ibunya Pergi Meninggalkannya, Gadis 7 Tahun Ini Tulis Surat Memilukan untuk Ayahnya
Ayahnya mengatakan, dia tidak akan menyerah dan putrinya akan terus berjuang melawan penyakitnya.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang anak perempuan berusia 7 tahun sedang berjuang melawan penyakitnya.
Dia menderita leukimia.
Di saat perjuangannya, gadis tersebut menulis surat kepada ayahnya dan telah menyentuh hati banyak netizen.
Dilansir dari The Coverage pada Selasa (23/1/2018), menurut situs berita K618.cn, Zhang Jiaye berasal dari sebuah desa dekat Jiamusi di Heilongjiang, China.
Dia telah menulis surat yang menyentuh hati.
Baca: Kocak! Ingin Menakuti Anak-anak Saat Pulang Mengaji, 4 Remaja Ini Kapok Malah Ketemu Polisi
Sumbangan pun mengalir sejak September lalu.
Berikut isi surat tersebut.
"Ayah aku melihatmu menangis hari ini. Aku sangat sedih. Aku tahu Ayah telah menghabiskan banyak uang untukku. Ayah sudah kehabisan uang. Ibu juga pergi. Ini semua karena aku. Jika aku pergi, Ibu akan kembali dan akan bahagia seperti sebelumnya. Aku tidak mau diobati lagi. Mari kita pulang, kan?"
Jiaye telah didiagnosis menderita leukimia pada Mei 2016 lalu.
Sejak itu dia harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Aku merasa langit telah runtuh," kata Zhang Mingliang, ayahnya mengambarkan bagaimana kesedihannya.

Gadis itu telah menjalani 18 pengobatan selama setahun dengan biaya 590.ooo yuan atau sekitar Rp 1 Miliar.
Biaya pengobatan tersebut membuat keluarga harus banyak berhutang.
Ibunya juga meninggalkan rumah pada Juli 2016 dan belum terdengar kabarnya sejak saat itu.
Ayahnya mengatakan, dia tidak akan menyerah dan putrinya akan terus berjuang melawan penyakitnya.
Apa yang dialami oleh Jiaye ini telah menyentuh banyak netizen.
Mereka juga mengumpulkan 600.00 Yuan atau sekitar Rp 1,2 Miliar untuk biaya pengobatan Jiaye.
Baca: Hanya Antar ‘Tuyul’, 7 Driver Online Bisa Raup Rp 50 Juta, Begini Modusnya
Banyak netizen yang mengungkapkan simpatinya dan bersedih atas apa yang di alami keluarga itu.
"Aku membaca keseluruhan cerita dengan air mata, tolong berikan no rekening orang tuanya. Melakukan ini berarti masih ada harapan," kata seorang netizen dikutip dari The Coverage.
"Sangat menyakitkan bagi orang tua melihat penderitaan anak-anak mereka," ujar yang lain.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)