Konsumsi Kunyit, Wanita 67 Tahun Ini Dinyatakan Bebas dari Kanker, Ini Faktanya
Kanker bisa menyerang seluruh tubuh manusia termasuk pada bagian tersembunyi, misalnya sel darah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kanker bisa menyerang seluruh tubuh manusia termasuk pada bagian tersembunyi, misalnya sel darah.
Wanita berusia 67 tahun bernama Dieneke Ferguson harus berjuang melawan kanker yang dideritanya.
Ia menderita mieloma yang menyebar dengan cepat. Ia sudah menjalani tiga kali putaran kemoterapi dan empat kali transplantasi sel induk.
Ia sudah 5 tahun menderita penyakit ini.
Penderitaannya ini mulai berkurang setelah ia menghentikan perawatan mndis dan memilih untuk mengkonsumsi kunyit.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail, ia mengkonsumsi 8 gram curcumin yang merupakan senyawa utama kunyit setiap harinya.
Baca: Diteliti, Manfaat Kunyit untuk Cegah Pikun di Usia Tua
Baca: Memutihkan Gigi Pakai Bubuk Kunyit Kering, Apakah Bisa?
Dieneke Ferguson tercacat sebagai pasien myeloma yang menggunakan rempah sebagai alternatif.
Pasien penderita myeloma rata-rata hanya memiliki lima tahun untuk bertahan hidup.
Sekarang, Dieneke Ferguson telah bebas dari kanker.
Keputusan untuk menghentikan pengobatan medis dan mengkonsumsi tablet dengan kandungan senyawa kunyit setelah mencari tahu di internet.
Ia bertekad mencobanya sebagai upaya terakhir.

Sayangnya, harga tablet tersebut mahal, harganya mencapai USD 70, atau sekotar Rp 900 ribu.
Dieneke pertama kali didiagnosa kanker pada tahun 2007.
Tim dokter dari Barts Health NHS Trust di London yang merawat Dieneke Ferguson menulis dalam British Medical Journal Case Reports:
"Sepengetahuan kami, ini adalah laporan pertama di mana kurkumin telah menunjukkan respons objektif dalam penyakit progresif tanpa adanya pengobatan konvensional. "katanya.
Sejak beberapa abad lalu, lebih dari 50 penelitian dilakukan untuk menguji curcumin - pigmen dalam kunyit yang memberi warna kuning cerah itu.
Tidak hanya untuk kanker, rempah itu juga efektif untuk melawan penyakit alzheimer, jantung dan depresi.
JUga disebutkan membantu mempercepat pemulihan setelah operasi dan mengobati radang sendi.
Para dokter juga menulis: "Aktivitas kurkumin secara biologis memang luar biasa," termasuk "efek anti-proliferatifnya dalam berbagai macam sel tumor."
Namun, menurut Profesor Jamie Cavanegh, ini mungkin tidak bekerja untuk semua orang.
"Banyak pasien saya memakai kurkumin pada berbagai tahap pengobatan mereka. Saya tidak keberatan dengan itu. Apa yang dialami Dieneke Ferguson adalah respons terbaik yang pernah saya amati dan sudah jelas karena kami telah menghentikan semua pengobatan lainnya," katanya.
Dieneke Ferguson berharap kisahnya ini membuat lebih banyak orang yang mengetahui tentang manfaat curcumin untuk kesehatan. (*)