Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelalawan

Warga Temukan Jejak Baru Si Belang, 4 Kasus Penangkapan dan Penampakan Harimau di Pelalawan

Polres Pelalawan kini telah berkoordinasi dengan BKSDA Provinsi Riau untuk memastikan jejak kaki tersebut.

Penulis: johanes | Editor: Afrizal
tribunpekanbaru/johanes
Evakuasi bangkai harimau Sumatera berusia tiga tahun di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras pada Tanggal 30 Juni 2011 silam. Harimau itu mati setelah tujuh hari terperangkap jerat babi milik petani di hutan dekat dengan Taman Nasional Tesso Nilo. 

Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Penemuan jejak yang diduga bekas kaki harimau di daerah Linjago Kota Pangkalan Kerinci mulai menggemparkan di media sosial maupun di tengah masyarakat sejak diposting di FB Minggu (28/1/2018) lalu.

Pasalnya lokasi penemuan jejak Si Belang tidak jauh dari pusat kota.

Menurut pengakuan pemilik kebun yang di lahannya ditemukan jejak Datuk, seorang operator alat berat pernah melihat keberadaan harimau di wilayah yang terdiri dan kebun sawit dan semak belukar itu.

Polres Pelalawan kini telah berkoordinasi dengan BKSDA Provinsi Riau untuk memastikan jejak kaki tersebut.

Selama ini ada beberapa kasus penangkapan dan penampakan Harimau Sumatera di Pelalawan.

Bahkan warga sempat bergumul dengan raja hutan itu, untung nyawanya selamat.

Jejak diduga milik kaki harimau yang diposting di akun Facebook milik warga Pangkalan Kerinci
Jejak diduga milik kaki harimau yang diposting di akun Facebook milik warga Pangkalan Kerinci (Facebook)

Baca: Temuan Diduga Jejak Harimau di Pangkalan Kerinci, Warga Ungkap Hal Menakutkan

Baca: Ada Warga Telepon Call Center BBKSDA Riau Terkait Dugaan Jejak Kaki Harimau di Pelalawan

1. Terperangkap jerat babi di Bukit Kesuma hingga Mati

Berdasarkan arsip tribunpelalawan.com, penampakan harimau terpantau sejak 30 Juni 2011 silam.

Seekor harimau Sumatera berusia 3 tahun lebih terperangkap jerat babi milik warga di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras.

Lokasi tertangkapnya Si Belang berbatasan dengan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan areal Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi.

Setelah terperangkap selama tujuh hari, Si Belang mati saat dievakuasi oleh tim BKSDA bersama polisi pada saat itu.

Berdasarkan cerita petani pemilik jerat, Lubis (45), jerat dipasang satu pekan sebelum penemuan harimau.

Saat dirinya hendak memeriksa jerat, dari kejauhan dia melihat ada hewan meronta.

Petani ini sempat senang melihat ada yang tertangkap.

Namun ketika didekati, ternyata seekor harimau.

Ia pun berlari menjauhi binatang buas itu.

Sebelum menjauh dari lokasi ia sempat melihat harimau lain berjaga di sekitar lokasi.

"Kalau nggak salah ada tiga atau empat lagi tuh. Besarnya hampir sama semua," ungkapnya pada waktu itu kepada tribunpelalawan.com yang turun ke lokasi.

2. Harimau Serang Petani di Desa Pulau Muda

Kejadian lainnya yakni pada tanggal 9 Mei 2012 di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti.

Seekor harimau Sumatera juga terperangkap jerat babi milik petani sawit bernama Arifin (27).

Pagi itu ia hendak memeriksa jerat babi miliknya di kebun.

Melihat ada binatang terperangkap, ia setengah berlari mendekatinya.

Ternyata yang dilihat adalah seekor harimau sumatera setinggi hampir satu meter.

Arifin takut bukan kepalang, ketika harimau meronta-ronta karena kakinya terjerat.

Aumannya semakin kencang seiriang dengan hentakan kakinya yang kuat berupaya keluar dari jerat.

Ternyata usaha binatang buas itu berhasil lepas dari jerat dan melihat Arifin dari jarak belasan meter.

Belum hilang rasa syok Arifin, harimau langsung berlari ke arahnya dan berupaya memangsanya.

Usaha Arifin menjauh harimau tenyata gagal. Ia sempat bergumul dengan si Belang hingga terluka.

Di saat nyawanya terancam, Arifin dengan sekuat tenaga berlari dan memanjat pohon yang tinggi. Iapun selamat.

"Korban berhasil selamat karena naik ke pohon yang tinggi. Disamping itu serangan harimau lemah karena kesakitan dan tidak makan berhari-hari. Korban mendapat luka luka di bagian tangan dan kaki akibat cakaran," ungkap Kapolsek Teluk Meranti, Iptu Subagja, pada saat itu.

3. Seorang Tukang Chainsaw Nyaris Diterkam Harimau di Sorek

Pada tanggal 5 Juni 2017 silam, masyarakat Pelalawan digegerkan dengan sebuah video yang merekam detik-detik seekor harimau Sumatera nyaris menerkam seorang pekerja chainsaw.

Kejadiannya tepat di areal Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi distrik SPA Sorek.

Video itu diposting akun facebook bernama Rinal Rahmat Panjaitan (29).

Operator alat berat ini mengaku merekam sendiri penampakan Si Belang hingga nyaris menerkam rekan kerjanya.

"Aku aja hampir nggak percaya bertemu Si Belang itu. Makanya langsung ku rekam aja," jelas Rahmat kepada tribunpelalawan.com saat itu.

Pria lajang itu mengaku sangat ketakutan ketika mengetahui penampakan harimau.

Namun ia memberanikan diri menghalau harimau menggunakan alat berat jenis eskavator yang dibawanya agar tidak memangsa temannya.

4. Penemuan jejak kaki diduga milik harimau di Pangkalan Kerinci

Terakhir jagat maya kembali dihebohkan dengan postingan foto di akun FB milik warga Pangkalan Kerinci bernama Rudy Slalu.

Ia mengupload foto jejak kaki diduga milik harimau yang ditemukan di daerah Linjago Kota Pangkalan Kerinci.

Foto ini membuat geger karena lokasinya berdekatan dengan permungkiman penduduk dan pusat kota.

Namun belum ada pihak yang bisa memastikan bekas pijakan kaki itu milik harimau atau binatang lainnya.

Polres Pelalawan tengah menyelidiki bekas kaki itu dengan berkoordinasi dengan BKSDA Riau.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved