Mendarat dari Terjun Payung dan Bawa Buket Bunga, Prajurit TNI Ini Lakukan Hal Romantis, Cie. . .
Rangkaian bunga berwarna biru, kuning dan putih itu lalu diserahkannya kepada perempuan itu sambil bersujud dengan satu kaki di depannya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tepuk tangan menggema di Lapangan Gaspa, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pagi itu.
Aksi para peterjun payung dari Kesatuan Brigadir Infanteri Para Raider 3 di langit membuat warga dan hadirin kagum.
Satu per satu para peterjun payung mendarat.
Namun, ketika seorang prajurit TNI bernama Kopda Joni Ambuang mendarat, sekali lagi para hadirin dibuat terpukau.
Sambil membawa parasutnya yang belum dilipat, Kopda Joni berjalan ke salah satu sudut lapangan.
Di tengah-tengah langkahnya, seseorang memberikan sesuatu kepadanya lalu dia sembunyikan di balik parasutnya.
Kopda Joni terus berjalan.
Baca: Nongkrong di Atas Motor 2 Remaja di Padang Lari Selamatkan Diri, Ternyata yang Terjadi Bikin Miris

Baca: Berhenti dari Industri Film Dewasa, Mia Khalifa Beri 6 Pengakuan, Aku Bodoh
Baca: Info Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik Pekanbaru dan Sebagian Wilayah Riau
Senyum tersungging terus di wajahnya sepanjang berjalan.
Dia lalu menghampiri seorang perempuan berseragam putih.
Lalu dari balik parasutnya, dia mengeluarkan sebuah buket bunga.
Rangkaian bunga berwarna biru, kuning dan putih itu lalu diserahkannya kepada perempuan itu sambil bersujud dengan satu kaki di depannya.
Perempuan itu, Ertyn Pakinja, langsung menyambut buket bunga yang diberikan Kopda Joni.
Wajahnya tersipu saat memandang Kopda Joni yang tengah bersujud di depannya.
Hari itu, 15 Februari pagi, seusai mendarat dari terjun payung, di depan ratusan orang yang tumpah ruah dan para komandannya di Lapangan Gaspa, Kopda Joni resmi melamar kekasihnya.
Gemuruh sorak sorai dan tepuk tangan, terutama dari para perempuan yang ada di lapangan, terdengar silih berganti.
Baca: Suami Kabur dengan Pelakor, Wanita Ini Tinggal di Rumah Kayu Berjuang Sekolahkan 4 Anak
Baca: Operasi Keselamatan 2018 Dimulai Hari Ini, Lakukan 7 Hal Ini Agar Selamat dari Tilang!
Mereka yang persis berada di sekeliling Kopda Joni dan Ertyn pun sigap mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel masing-masing.
"Untuk rencana pernikahan kami rencanakan 14 April. Harapannya, semoga berjalan lancar, enggak ada halangan.Semua itu saya serahkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa," kata Kopda Joni saat diwawancarai setelah momen romantis itu
Sementara itu, Ertyn masih tersipu saat ditanyai perasaannya dilamar di depan banyak orang
"Saya sangat senang, terharu dan agak gugup juga. Saya dilamar di depan umum usai melaksanakan terjun payung," kata perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai perawat di Puskesmas Lam Asi, Kabupaten Luwu, itu.
Baca: Derbi Batal, AC Milan dan Inter Milan Tak Merasa Dirugikan
Baca: Ucapan Duka dari Penjuru Dunia untuk Kapten Fiorentina Davide Astori
Berkenalan di Facebook
Kopda Joni dan Ertyn sudah berkenalan di media sosial Facebook pada November 2017. Awalnya hanya iseng berkenalan.
Namun, Kopda Joni mengaku sudah langsung jatuh cinta begitu melihat foto kekasihnya.
Interaksi mereka hanya berlangsung di Facebook hingga keduanya memutuskan berpacaran pada Desember 2017.
Lalu mereka baru bertemu pada Januari 2018. Saat itu, Kopda Joni yang mendapat tugas untuk terjun payung di Kota Palopo tengah melakukan survei lapangan ke lokasi terjun payung hari ini.
Dia lalu janji bertemu dengan Ertyn yang sehari-hari bekerja sebagai perawat di Puskesmas Lam Asi, Kabupaten Luwu.
Semenjak itu, Kopda Joni langsung berupaya meminta restu kepada orangtua Ertyn untuk melamarnya.
Baca: Usai Ikuti Pengajian Ustadz Abdul Somad, Dewi Sandra Beri Pendapat Mengejutkan
"Apalagi kita berdua seiman, jadi saya putuskan untuk menikahi," kata Kopda Joni. Sementara itu, Ertyn masih tersipu saat ditanyai perasaannya dilamar di depan banyak orang. "Saya sangat senang, terharuh dan agak gugup juga.
Saya dilamar di depan umum usai melaksanakan terjun payung," kata Ertyn Pakinja.