Suami Kabur dengan Pelakor, Wanita Ini Tinggal di Rumah Kayu Berjuang Sekolahkan 4 Anak
Tawa anak-anak samar terdengar dari rumah itu, seolah tak menghiraukan kayu-kayu penyangga yang ditopang dengan balok seadanya
TRIBUNPEKANBARU.COM, NUNUKAN - Meski harus bertahan ditengah cobaan hidup yang keras, Maimunah masih bersyukur bisa berkumpul dengan anak-anaknya.
Bersama 6 anaknya Maimunah tinggal di bangunan reyot berbahan kayu yang sudah miring di bawah pohon kapuk di RT 2 Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (4/3/2018) siang.
Tawa anak-anak samar terdengar dari rumah itu, seolah tak menghiraukan kayu-kayu penyangga yang ditopang dengan balok seadanya dan sudah mulai miring ke belakang.
Mereka ceria bermain di bawah kolong rumah tempat tinggal mereka.
Bangunan 3x5 meter yang didirikan di atas lahan warga lain menjadi tempat berlindung bagi Maimunah (40) bersama 6 anaknya selama 15 tahun terakhir.
Baca: Istri Kehilangan Tangan, Suami Foya-foya dengan Pacar Baru, Setelah 10 Tahun Kejadiannya Bikin Miris
Baca: Ustadz Abdul Somad Datangi Rumah Mewah Syahrini dan Lakukan Ini, Lihat Reaksi Keluarga. .
Dapurnya beratap daun sehingga ketika hujan kerap bocor dan sebagian besar dinding dari kayu yang mulai lapuk dan ditambal sulam dengan triplek apa adanya.
Kendati kondisi "rumahnya" memprihatinkan, Maimunah mengaku besyukur masih bisa berkumpul dengan anak anaknya.
“Bersyukur saja anak-anak masih diberi limpahan kesehatan dan masih bisa berkumpul,” ujarnya, Minggu.
Maimunah mengaku waswas juga dengan keadaan rumah yang ditinggalinya yang mulai miring, mengingat keenam anaknya sebagian besar masih kecil-kecil.
Apalagi, jika turun hujan di malam hari, dipastikan anak-anak mereka hanya bisa berkumpul di tengah ruangan karena sebagian besar ruangan di dalam rumahnya basah oleh tempias air hujan.
Jika sungai yang tepat berada di depan rumahnya meluap, maka Maimunah hanya bisa mengungsi ke rumah tetangga terdekat.
Sempat akan mendapat bantuan pembangunan rumah dari pemerintah, namun karena status lahannya merupakan milik orang lain, Maimunah batal mendapat rumah layak huni.
Suami Maimunah pergi meninggalkan istri dan anak-anaknya sejak 2 tahun lalu.
Sang suami yang sudah menikahinya selama 15 tahun pergi bersama wanita lain yang merupakan sahabat Maimunah sendiri.