Dumai
GAWAT, Staf RSUD Dumai Terancam Tidak Terima Tunjangan Shift Malam.
Staf RSUD Dumai terancam tidak memperoleh tunjangan shift malam untuk lima bulan. Manajemen rumah sakit pemerintah hanya bisa mengakomodir tunjangan
Penulis: Fernando | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribundumai.com, Fernando Sikumbang
TRIBUNDUMAI.COM,DUMAITIMUR- Staf RSUD Dumai terancam tidak memperoleh tunjangan shift malam untuk lima bulan.
Manajemen rumah sakit pemerintah hanya bisa mengakomodir tunjangan shift malam untuk tujuh bulan.
Mereka belum memberi kepastian terkait pembayaran shift malam yang belum bisa dibayarkan.
"Kami cuma bisa bayar untuk tunjangan shift malam selama tujuh bulan.
Baca: HEBOH Babi Hutan Masuk Masjid, Lalu Kejar Anak-anak dan Lukai Seorang Jemaah
Baca: Usai Dibesuk Istri Gembong Narkoba Ini Pegang Senjata Api, Dor. . . 17 Selongsong Berserakan
Kami tidak mau ada beban," terang Direktur RSUD Dumai, dr.Syaiful kepada Tribun, Kamis (8/3/2018).
Menurutnya, ia akan membahas hal ini bersama manejemen.
Ia ingin hak para staf yang jaga malam visa terpenuhi selama 12 bulan.
Ia mengaku bakal segera membayarkan tunjangan shift malam untuk bulan Januari dan Februari 2018.
Syaiful menyebut pihak keuangan bakal membuat SPJ untuk pembayaran hak staf jaga malam selama dua malam.
Baca: Pemkab Bengkalis Akan Sertifikasi 50 Guru Setingkat SMP
Ia berharap para staf maklum dengan kondisi keuangan rumah sakit di awal tahun.
"Kami sedang siapkan dokumen. Kita perkirakan dua minggu mendatang bisa dibayarkan uang shift malam untuk Januari 2018," akunya.
Syaiful menambahkan bahwa dana untuk tambahan penghasilan tersebut cukup besar.
Manajemen rumah sakit berupaya memperjuangkan agar tahun ini uang shift malam bisa terbayar penuh.
Baca: Ini Bentuk Kerjasama Pertamina RU II dengan Kejari Dumai
"Kami sedang upayakan, sebab kondisi keuangan Dumai menurun," terangnya.
Syaiful belum bisa merealisasikan pembayaran tunjangan yang tertunda pembayarannya pada 2017 silam.
Pihak manajemen belum bayarkan uang shift malam selama tiga bulan.
Mereka tak menerima insentif sejak Oktober 2017.
Pihak manajemen berencana membuat kebijakan bersama. Manajemen mencoba agar bisa membayar tunjangan shift malam selama 12 bulan penuh. "Tapi memang kami utamakan pelayanan dan obat pasien," ulasnya. (*)