10 Orang Terkaya Indonesia 2018 Versi Forbes, No 5 Bos Televisi
Tahun ini, Hartono bersaudara, yakni R Budi dan Michael Hartono, tetap berada pada peringkat teratas daftar tersebut.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
Ia merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie Gwan.
Robert merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang. Total kekayaan Robert pada tahun 2012 yang dicatat Forbes mencapai US$ 6,5 miliar menempatkannya sebagai orang terkaya ke-146 di dunia dan orang terkaya nomor 1 di Indonesia.[1]
Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA).
Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik.
Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun.
2. Michael Hartono (78 tahun) Kekayaan: 16,7 miliar dollar AS
3. Sri Prakash Lohia (65 tahun) Kekayaan: 7 miliar dollar AS

Sri Prakash Lohia (lahir di Kolkata, India, 11 Juli 1952; umur 65 tahun) adalah pendiri dan ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil.
Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974.
Pada tahun 2013, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-6 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$3 miliar
Baca: Wanita Ini Temukan Botol Berisi Surat Berusia 132 Tahun, Terungkap Fakta Ini. . .
Baca: Lee Dong Wook dan Suzy Resmi Pacaran, Ini yang Bikin Keduanya Saling Jatuh Cinta
4. Tahir (65 tahun) Kekayaan: 3,5 miliar dollar AS
Dato’ Sri Tahir (Terlahir Ang Tjoen Ming) (lahir di Surabaya, 26 Maret 1952; umur 65 tahun) adalah seorang pengusaha di Indonesia, investor, filantropis, sekaligus pendiri Mayapada Group, sebuah holding company yang memiliki beberapa unit usaha di Indonesia.
Unit usahanya meliputi perbankan, media cetak dan TV berbayar, properti, rumah sakit dan rantai toko bebas pajak/duty free shopping (DFS)