Kampar
Ketua DPRD Kampar Besuk Remaja Penderita Kanker Hati, Beri Saran Orangtua Andika
Fikri menyimpulkan, keluarga Andika tidak lagi banyak berharap kepada pengobatan medis.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Afrizal
Pengobatan alternatif, kata dia, tentunya tidak bisa dibantu oleh fasilitas dari pemerintah.
Yakni, jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan.
Fikri mengatakan, bantuan kepada Andika dengan gotong royong.
Ia mengajak semua pihak yang hatinya tergugah ikut membantu.
"Ya, bersama-samalah. Urunan," katanya.
Fikri menyarankan orang tua Andika mencari tempat pengobatan alternatif lain, bila dirasa ada yang lebih baik.
"Yang penting, gimana Andika sembuhnya lebih cepat," pungkasnya.
Ibu Andika, Arita sebelumnya mengatakan, kesehatan putranya itu terus menurun sejak delapan bulan lalu.
Salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru memastikan Andika terserang kanker pada hatinya dan sudah stadium akhir.
Kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
"Dokternya bilang, penyakit ini (kanker hati) nggak ada obatnya. Harus dikemo (kemoterapi). Itupun nggak ada jaminan sembuh," ujar Rita, Senin pekan lalu.
Ia dan suaminya memilih Andika tidak dikemoterapi.
Sudahlah tidak ada jaminan sembuh, biaya yang dibutuhkan juga sangat besar.
Rita hanya ibu rumah tangga.
Sedangkan suaminya, Rizon, hanya mengandalkan nafkah dari berjualan makanan dengan gerobak di sekolah. (*)