Kampar
MIRIS. . . 15 Fakta Mengejutkan Remaja 13 Tahun Melahirkan di Kampar, Mulai Tunjukan Titik Terang
Kasus remaja 13 tahun melahirkan di Kampar mulai menunjukan titik terang. Sejumlah fakta mengejutkan pun bermunculan
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kasus remaja 13 tahun melahirkan di Kampar mulai menunjukan titik terang.
Pelaku rudapaksa terhadap HM mengarah pada seseorang.
HM pun sudah mengungkapkan hal ini pada polisi.
Berikut Tribunpekanbaru.com rangkum sejumlah fakta mengejutkan seputar remaja 13 tahun melahirkan di Kampar.
1. Dugaan pelaku rudapaksa mengarah pada ayah tiri korban
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kampar, AKP. Fajri mengungkap dugaan ihwal pelaku rudapaksa HM, remaja 13 tahun yang melahirkan, tertuju kepada ayah tirinya, MEH.
Pihaknya masih mengejar MEH yang keburu menghilang.
"Anggota masih melakukan pengejaran kepada diduga pelaku, ayah tiri korban," ungkap Fajri, Minggu (11/3/2018).
Dugaan itu diperkuat dengan kaburnya MEH yang keberadaannya masih dicari.

Baca: Pengakuan Mengejutkan Remaja 13 Tahun Melahirkan di Kampar, Sebut Nama Pelaku ke Polisi
Baca: Pascaserangan Harimau, Seratusan Warga Desa Pulau Muda Berangkat ke Pelangiran, Tuntut Hal Ini
Baca: Warganya Tewas Diserang Harimau, Tokoh Masyarakat Ini Ancam akan Buru Harimau Hidup atau Mati
2. Korban Mengakui Berulang Kali Dicabuli
Dugaan rudapaksa terhadap remaja 13 tahun melahirkan di Kampar mengarah ke MEH atau ayah tiri korban berawal dari pengakuan korban HM.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kampar, AKP. Fajri menuturkan, diakui HM, menurut dia, pelaku yang mencabuli sampai hamil lalu melahirkan tak lain adalah ayah tirinya sendiri.
"Setelah kita bujuk, akhirnya korban mengaku," kata Fajri.
Ia mengatakan, HM juga mengaku beberapa kali dicabuli MEH.
3. Ayah tiri MH menghilang sejak Jumat
RN, abang HM, remaja 13 tahun yang melahirkan di Kampar, juga mengungkap cerita yang mengejutkan.
Ia menduga pelaku rudapaksa adiknya itu adalah ayah tirinya sendiri berinisial MEH.
Dugaan ini muncul setelah MEH menghilang sejak Jumat (9/3/2018) lalu.
Hari itu, MEH mestinya memenuhi panggilan Kepolisian Resor Kampar.
MEH dimintai keterangannya terkait laporan tentang dugaan pencabulan yang menimpa HM.
"Kami menduga dialah (MEH) pelakunya," ungkap RN saat dihubungi Minggu (11/3/2018).
4. Belum kembali hingga Minggu 11 Maret
Dugaan terhadap MEH memang belum terbukti.
Namun hilangnya ayah tiri korban menjadi dasar dugaan tersebut.
Pasalnya, MEH belum kembali hingga Minggu (11/3/2018) sejak menghilang.
RN abang korban juga mengungkap bahwa nomor kontak MEH sudah tidak aktif lagi.
Ia menceritakan, MEH pergi meninggalkan rumah di Kilometer 11 Jalan Garuda Sakti Desa Karya Indah Kecamatan Tapung dengan alasan ingin pergi ke Mapolres Kampar.
"Rupanya menghilang. Sampai sekarang belum balik," kata RN.
5. HM bertekad besarkan anak yang dilahirkannya
Sebuah tekad kuat dimiliki HM, remaja 13 tahun melahirkan di Kampar.
Bayi perempuan yang dilahirkannya beberapa waktu lalu itu akan dirawat.
HM pun sangat menyayangi bayinya, meski sampai sekarang belum diketahui siapa yang menjadi ayah bayi.
Begitu sayangnya pada bayi tersebut, remaja 13 tahun ini bahkan sudah memiliki nama panggilan untuk anaknya.
6. Bayinya diberi nama Pelangi
Pelangi adalah nama yang disematkan pada bayi yang dilahirkan remaja 13 tahun di Kampar.
Nama itu pun sudah diberitahu kepada ibunya.
"Mama sudah bilang," ucapnya.
Tak ada makna dari pemikirannya tentang nama itu.
Menurut dia, Pelangi diusulkan oleh Bidan Siska di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.
Baca: 5 Misteri Sungai yang Tenggelamkan Tank, Pangeran Diponegoro Pernah Tolak Seberangi Sungai Ini
Baca: Walau Sudah 9 Tahun Berlalu, Wanita Ini Tetap Ketakutan, Ternyata Penyebabnya. . .
"Bu bidan yang bilang, Pelangi aja namanya," katanya.
HM sempat memanggil bayinya dengan "adik".
Ini memang cukup mengejutkan.
MH mengaku malu memanggil bayinya dengan anak.
"Malu panggil nak. Jadi nanti panggil Pelangi aja," ujarnya.
7. Baru 2 Tahun tinggal di Kampar
HM dan keluarganya belum begitu lama tingga di Kecamatan Tapung.
Abang korban RN mengatakan, MH dan orang tuanya baru sekitar dua tahun tinggal di Kilometer 11 Jalan Garuda Sakti Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.
Keluarga pindah dari Desa Terapang Raya Kecamatan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan.
Orang tuanya sangat sedih. Bahkan keluarga besar di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang tahu kejadian ini, juga sangat geram.
8. Sempat sekolah sebelum pindah
Sebelum pindah ke Kampar, HM dan orangtuanya tinggal di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sebelumnya, MH mengaku terakhir duduk di bangku Kelas V Sekolah Dasar sebelum pindah ke Kampar.
Di Kampar, MH tidak melanjutkan pendidikannya atau putus sekolah.
9. Sempat Bilang Tak Kenal Pelaku Rudapaksa
Sebelum mengakui pelaku rudapaksa terhadap dirinya, HM sempat menuturkan tidak kenal dengan pelaku.
Ketua Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar, Hafiz Tohar mengungkapkan, MH sulit diajak berkomunikasi.
Ia mengakui dirudapaksa beberapa bulan lalu.
Namun pengakuan HM belum bisa dijadikan bahan untuk menindaklanjuti penanganan kasus.
"Korban nggak ingat kapan (dirudapaksa). Siapa? Nggak tahu dia," kata Hafiz, Kamis (8/3/2018).
Ia mengatakan, korban juga nggak mengenal suara dan bau badan pelaku.
Namun HM diduga dirudapaksa di rumahnya.
Pelaku menggunakan penutup wajah.
10. HM Mengaku Sempat Diancam Pelaku
Saat peristiwa naas tersebut terjadi MH mengaku pelaku langsung mencarinya sampai ke kamar mandi.
Lalu memaksanya masuk ke dalam kamar.
Di kamar itulah ia dirudapaksa.
Pelaku kemudian mengancam HM setelah melakukan aksinya.
"Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," ujar HM mengulang ancaman pelaku.
Setelah itu, pelaku pun pergi begitu saja.
11. HM Tak Sadar Hamil dan Tak Pernah merasa mual
Rudakpaksa yang dialami HM membuatnya hamil.
Namun remaja 13 tahun ini tidak tahu dirinya mengandung.
Padahal ia mengandung sampai tujuh bulan.
Warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung ini pernah merasakan ada keanehan di perutnya.
Namun ia tidak terpikir ada bayi dalam rahimnya.
Selama hamil, ia mengaku tidak pernah merasa mual.
Sampai akhirnya HM selalu buang air kecil.
Ibunya yang cemas membawa ke bidan desa.
"Mama bawa ke bidan," katanya saat ditemui di Sekretariat P2TP2A Kampar, Kamis (8/3/2018).
Setelah dicek, ternyata cairan yang keluar dari kelaminnya adalah air ketuban.
Di situlah baru diketahui MH hamil.
12. Dilarikan ke RS di Pekanbaru
Saat dicek ke bidan diketahui air ketuban sudah pecah.
Kemudian HM dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru.
Seharusnya usai melahirkan bayi dirawat dulu.
Namun ketiadaan biaya memaksa keluarga harus membawa pulang segera bayi dan remaja 13 tahun tersebut.
13. Lahir Prematur
Bayi perempuan HM lahir prematur secara normal, Senin (5/3/2018).
Bayi lahir baru berusia tujuh bulan dalam kandungan.
Beratnya hanya 600 gram.
Bayi malang itu sempat dirawat seorang bidan desa bernama Siska dengan peralatan seadanya.
14. Bayi Dirawat di RSUD Bangkinang
Remaja 13 tahun melahirkan di Kampar ditampung di Sekretariat Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar.
Ia dibawa ke kantor yang terletak di Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota depan Kantor BPKAD Kampar itu, Selasa (6/3/2018) malam.
Sedangkan sang bayi dirawat di RSUD Bangkinang sejak Selasa malam.
"Bayinya harus di-incubator. Terlalu kecil," kata Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, Rabu (7/3/2018) siang kepada Tribunpekanbaru.com.
15. Sempat panggil anaknya dengan sebutan Adik
Remaja 13 tahun melahirkan di Kampar melahirkan secara normal di Pekanbaru.
Pihak P2TP2A Kampar mengaku sempat eksulitan mengajak komunikasi warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung itu.
Namun yang mengagetkan HM memanggil bayinya dengan sebutan adik.
"Mana adik? Adik saya itu," kata Hafiz mengulang ucapan HM memanggil bayinya.
Ia tidak tahu maksud sebutan "adik" untuk sang bayi.(*)