Kabar Duka, Anak Gajah ‘Laila’ Mati di PKG Sebanga Riau
Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama ‘Laila’ penghuni Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Bengkalis, dilaporkan mati
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Ringkasan Berita:
- Anak gajah Laila mati di PKG Sebanga, Bengkalis, pada 22 November 2025 setelah menunjukkan gejala sakit meski sempat ditangani intensif oleh tim medis BBKSDA Riau.
- Laila sempat aktif hingga dini hari, namun akhirnya dinyatakan mati pukul 05.30 WIB; nekropsi dan uji laboratorium dilakukan untuk memastikan penyebab kematian.
- Kematian Laila menambah kehilangan setelah sebelumnya anak gajah Tari juga mati mendadak di TNTN Pelalawan pada September 2025.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kabar duka datang dari dunia konservasi di Provinsi Riau.
Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama ‘Laila’ penghuni Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Bengkalis, dilaporkan mati pada Sabtu, 22 November 2025.
Diketahui, anak gajah betina berusia 1 tahun 6 bulan ini merupakan hasil konservasi dari induk bernama Puja dan jantan bernama Sarma, lahir pada 6 April 2024.
Kematian Laila terjadi setelah tim medis Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, berupaya melakukan penanganan intensif menyusul gejala sakit yang teramati sejak dua hari sebelumnya.
Kepala BBKSDA Riau Supartono mengatakan, mulanya Pada tanggal 20 November 2025, anak gajah Laila terlihat kurang aktif dari biasanya, meskipun nafsu makan dan minumnya masih baik.
“Berdasarkan informasi tersebut, kami langsung menurunkan tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan,” katanya.
Baca juga: Populasi Gajah di Sumatera Turun 69 Persen dalam 20 Tahun, di Riau Tersisa 250 Ekor
Baca juga: Suara Gajah Terdengar Sedih Seusai Amuk Bocah Citra di Kebun Sawit Pekanbaru
Lanjut dia, hasil pemeriksaan awal oleh tim medis yang terdiri dari dokter hewan dan mahout menunjukkan bahwa suhu tubuh Laila masih normal.
Tim kemudian memberikan cairan infus, obat-obatan, serta melakukan pemantauan ketat setiap dua jam.
Supartono bilang, pemantauan keesokannya, pada 21 November 2025, kondisi anak gajah Laila masih terbilang baik.
“Pemantauan sampai pukul 22.00 WIB tanggal 21 November, Gajah Laila masih terpantau makan dan minum seperti biasa dan tetap minum air susu induknya,” tuturnya.
Pada tengah malam, 22 November 2025 sekitar pukul 00.30 WIB, tiba-tiba Gajah Laila terdengar menjerit atau teriak.
Ketika dipantau, gajah masih dalam kondisi berdiri dan aktif bergerak.
“Sekitar pukul 01.00 WIB, Gajah Laila kembali menjerit. Setelah dicek, posisi tubuh gajah dalam keadaan berbaring. Namun, setelah diberikan penanganan, gajah kembali bangun, minum, dan menyusu,” ujar Supartono.
“Sekitar pukul 05.00 WIB Gajah Laila sempat bersuara, kemudian dilakukan pemeriksaan, dan sekitar pukul 05.30 WIB, dalam kondisi terbaring, Gajah Laila dinyatakan sudah mati,” tambah dia.
| Pesan Megawati Soekarnoputri Pada Kader PDIP Riau: Jangan Korupsi, Dengar Aspirasi Rakyat |
|
|---|
| Zukri-Kaderismanto Kembali Pimpin PDI Perjuangan Provinsi Riau Periode 2025-2030 |
|
|---|
| Korupsi Para Pak Kades di Indonesia Mengkhawatirkan, Kejagung Kewalahan: Jumlahnya Meningkat Terus |
|
|---|
| Menelusuri Visi MIND ID yang Global dan Berkelanjutan di Pelabuhan Tarahan PTBA |
|
|---|
| Arti Kata Ormas atau Artinya dan Apa Itu, Syarat Mendirikan, Ciri-ciri, Jenis-jenis, Contoh Ormas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Kabar_Duka_Anak_Gajah_Laila_Mati_di_PKG_Sebanga_Riau.jpg)