Bengkalis
Petualangan Tahananan Polsek Bengkalis, Bersembunyi di Hutan, Menyeberang Laut, Berakhir Begini
Pelarian dua tahanan Polsek Bengkalis Sandra Wibawa dan Muhammad Jarkasih layaknya seperti adegan di sebuah film.
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Budi Rahmat
Laporan wartawan tribunbengkalis.com Muhammad Natsir
TRINBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Pelarian dua tahanan Polsek Bengkalis Sandra Wibawa dan Muhammad Jarkasih yang melarikan diri dengan membobol ventilasi udara tahanan Polsek Bengkalis layaknya seperti adegan di sebuah film.
Baca: Dipukul Martil Berkali-kali, Perempuan Ini Masih Hidup, Pelaku Lari Setelah Aksinya Diketahui
Baca: Pemuda Ini Ajak Anak 6 Tahun ke Kamar Mandi, Warga Curiga Suara Guyuran Air, Saat Pintu Dibuka. . .
Baca: Jenderal Gatot Nurmantyo Bikin Akun Twitter, Ada 4 Wanita yang di Follow, Siapa Mereka Ya?
Ini diungkap pihak Kepolisian setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Sandra Wibawa yang berhasil diamankan di Sungai Apit, Sabtu (10/3)/2018 kemarin.
Kapolsek Bengkalis AKP Maitertika melalui Kanit Reskrim Polsek Bengkalis Bripka Dedy Suryadi mengungkapkan, setelah berhasil lolos dari tahanan Polsek Bengkalis tiga tersangka melarikan diri dari tahanan tersebut bersembunyi di dalam hutan desa Sungai Alam.
Tepatnya berada di belakang Mapolsek Bengkalis.
Baca: Curhat di Media Sosial, Uya Kuya Sebut Astrid dan Deddy Corbuzier Alay
"Namun tiga hari lamanya berada di dalam hutan satu dari mereka bernama Heri Alias A Eng menyerahkan diri. Karena sudah tidak bisa menahan lapar berada di hutan bakau," ungkap Dedy, Senin (12/3)
Sementara itu dua rekannya yang lain yakni Sandra Wibawa alias Sandra dan Jarkasih Terus melarikan diri.
Mereka keluar dari hutan bakau Sungai Alam menuju desa Jangkang .

"Saat dalam perjalanan mereka menjumpai sepeda. Dengan menggunakan sepeda ini dua tersangka ini melaju ke daerah Jangkang.
"Sampai di daerah Simpang Mama tepatnya di daerah Bantan Tua, dua orang ini turun dari sepeda dan kembali masuk ke kebun karet masyarakat. "Mereka terus berjalan di dalam kebun ini dan terus ke kebun sawit hingga masuk ke area PT Meskom.
"Selama tiga hari mereka bersembunyi di dalam perkebunan perusahaan tersebut," tambah Dedy.
Selama berada di dalam perkebunan tersebut Sandra dan Jarkasih memakan buah buahan dan sayur masyarakat yang ada di sekitaran kebun.
Baca: Sukses Gelar KKD di Bukittinggi, Begini Harapan Ketua PK Komda Sumbar
Selama tiga hari diarea perkebunan tersebut dua orang buronan polisi ini akhirnya keluar, menuju desa Pandekik tepatnya di Dusun 1 Desa Pandekik kecamatan Bengkalis.
"Mereka menuju kos tempat tinggal Sandra. Bahkan sempat menginap satu hari di dalam rumah tersebut," jelas Kanit Reskrim.
Satu hari berada di dalam rumah akhirnya dua tersangka ini pada malam hari keluar menuju laut Selat Bengkalis tepatnya di Desa Kelapapati.
Saat berada di sana mereka mencuri perahu masyarakat.
"Mereka berencana kabur menyebarangi laut menuju Bukit Batu. Namun karena kondisi perahu mereka bocor pada akhirnya mereka kembali lagi ke tepi. Dua orang ini berhenti di dekat kapal ponton. Selama beberapa hari menampal perahunya dengan mengunakan tanah liat," jelas Dedy.
Setelah perahunya aman dari kebocoran, akhirnya dini hari mereka langsung berlayar menuju bukit batu. Setelah sampai bukit batu, dua orang ini mencari tumpangan untuk menuju kota Dumai.
Sesampai di Dumai tepatnya di daerah Purnama, Sandra dan rekannya langsung menuju ke rumah ibu tirinya.
Pihaknya di sana langsung meminta uang kepada ibunya ini.
"Ibunya ini tidak tahu ternyata anaknya tesebut merupakan buronan polisi. Sejumlah uang diberikan kepada Sandra," kata dia.
Dengan bekal uang tersebut, kedua tersangka ini kemudian berangkat menuju Kuala Tunggal Jambi.
Daerah Kuala Tunggal memang kediamannya Jarkasih dan beberapa Keluarganya.
"Mereka kemudian bekerja sebagai pembuat arang di sana," terang Kanit Reskrim.
Baca: Remaja 13 Tahun yang Melahirkan Akhirnya Nangis, Lalu Akui Orang Inilah Ayah Bayinya
Namun karena tidak betah berada di Kuala Tunggal Sandra akhirnya memilih ninggalkan Jakasih di Kuala Tunggal.
Hal ini dilakukannya karena merasa tidak nyaman di sana.

"Sandra berupaya kembali ke Riau menuju Sungai Apit tepatnya di Desa Parit Makmur. Dia berangkat dari Kuala Tungkal pada tanggal 8 Maret 2018 kemarin, dengan tujuan bertemu orangtua dan istrinya," sambung Dedy.
Jumat pekan lalu, Polsek Bengkalis mendapat informasi keberadaan Sandra di Sungai Apit.
Pihak Polsek langsung melakukan koordinasi dengan Polsek Sungai Apit untuk memastikan keberadaan Sandra di sana.
"Sabtu pagi Kapolsek Bengkalis bersama Satreskrim Polsek langsung melakukan penangkapan terhadap Sandra. Pagi itu berhasil kita amankan Sandra," jelas Dedy.
Dengan tertangkapnya Sandra ini Polsek Bengkalis tinggal menangkap satu lagi tahan yang masih kabur. Polisi masih menelusuri keberadaan Jarkasih di duga berada di Jambi.(*)