Ini Saran Mendikbud Agar Pelaksanaan UNBK di Sekolah Terpencil Bisa Maksimal
Memang untuk daerah-daerah terpencil yang belum dijangkau listrik dan internet masih dimungkinkan
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Efendy menyarankan agar penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di daerah-daerah terpencil di Riau yang belum mendapat penyaluran listrik tetap diupayakan.
Baca: Diajak Makan, Puan Maharani Plih Makan di Tempat ini, Letakknya di Pinggir Jalan
Baca: Bonita Akan Dilumpuhkan, BBKSDA Undang Sniper yang Dilengkapi Peluru Tajam
Diantaranya dengan menggunakan pembangkit listrik berupa mesin genset dan bisa juga untuk menumpang ke sekolah-sekolah terdekat dari sekolah tersebut.
"Memang untuk daerah-daerah terpencil yang belum dijangkau listrik dan internet masih dimungkinkan untuk melakukan ujian nasional berbasis komputer. Tapi sebetulnya juga bisa diatasi dengan cara membawa soalnya itu didalam software dan kemudian untuk listriknya bisa pakai genset," kata Mendikbud kepada Tribun saat ditemui di VIP Bandara Lancang Kuning Pekanbaru Rabu (14/3/2018).
Baca: Lelaki Ini Pilih Menunggu Adiknya Sampai Dipulangkan dari Taiwan
Namun yang paling efektif agar pelaksanaan UNBK maksimal dilakukan sekolah-sekolah di Riau maka dengan cara menarik para siswa ke sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas mendukung.
"Contohnya di Jawa Timur, sekolah-sekolah kepulauan itu pada menyebrang ke pulau utamanya untuk mengikuti UNBK," ujarnya.
Baca: Ternyata Berisiko, 6 Bagian Ayam Ini Jika Terlalu Sering Dikonsumsi Bisa Sangat Berbahaya
Muhadjir Efendy juga menyampaikan agar keterbatasan sarana dan fasilitas yang belum memadai harusnya jangan dijadikan alasan untuk tidak melaksanakan UNBK.
"Karena sebetulnya alat itu hanya sebagai penunjang, yang penting itu kesiapan siswa, karena itu dengan sistem ujian yang bisa dilaksanakan dengan empat shift, maka satu alat itu bisa dipakai empat kali, sehingga siswa dari tempat lain juga bisa menggunakan,"ujar Muhadjir.
Baca: 13 Anggota DPRD Riau Belum Serahkan LHKPN, Dewan Sebut Belum Terima Surat dari KPK,
Selain sekolah, menurut Muhadjir kepada kampus-kampus yang memiliki fasilitas internet supaya meminjamkan prasarananya sebagai upaya memperkenalkan perguruan tinggi kepada siswa.
"Saya kira kita harus berfikir out of the box lah dalam menghadapi ujian nasional ini dan tahun lalu kan sudah tidak ada lagi isu-isu tentang kekurangan, soal-soal liar dan kecurangan, praktis hampir hilang sama sekali," ujar Muhadjir.
Baca: Wow, Mbah Mijan Bilang Mr Hatu Hara Berikan Setengah Hartanya untuk Syahrini, Siapa Dia?
Sebagaimana selama ini lanjut Muhadjir isu-isu kecurangan seperti itu menjadi masalah yang mendasar dalam penyelenggaran ujian nasional.
"Itu sudah kita anggap selesai, apa lagi ketika ujian nasional berbasis komputer ini semakin tinggi presentasinya, saya yakin tingkat keterjaminan atau validitas dari hasil ujian nasional itu akan semakin terpercaya," ujarnya.
Baca: Sudah 3 Tahun Pacaran, Usai Menikah, Mempelai Wanita Meninggal Dunia di Hari ke-5 Pernikahan
Maka dengan memaksimalkan pelaksanaan UNBK ini selain membuat kiprah kecurangan semakin sedikit, para siswa juga akan lebih percaya diri.
"Karena apa yang dia lakukan itu dihargai, diakui sebagai buah pekerjaannya yang memang tanpa kekurangan dan memang diawal saya sudah nyatakan perang terhadap kecurangan ujian itu, mudah-mudahan ada peningkatan yang siknifikan," ujar Muhadjir.
Baca: Ingin Jadi Anggota DPD RI, Segini Suara yang Harus Dipenuhi
Sebagaimana Riau sendiri ditargetkan melaksanakan UNBK dengan 90 persen dan saat ini Pemerintah Provinsi Riau sedang mengupayakan dalam pengadaan alat sarana dan prasarana mendukung UNBK tersebut, diantaranya pengadaan alat komputer di sekolah.(*)