EKSKLUSIF
Harga Tanah Naik 6 Kali Lipat, Satu Meter Persegi Bisa Ditawarkan Rp 1-2 Juta
Perkembangan Pekanbaru semakin pesat, dengan geliat pembangunan hingga ke sudut-sudut kota
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Perkembangan Pekanbaru semakin pesat, dengan geliat pembangunan hingga ke sudut-sudut kota.
Pasalnya, pengembangan daerah tidak bisa lagi leluasa di pusat perkotaan yang sudah sesak.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dengan mengembangkan Kecamatan Tenayanraya sebagai pusat pemerintahan dan industri. Pengembangan dilakukan ke pinggiran kota yang selama ini sepi penghuni.
Dampaknya sendiri tentu akan banyak dirasakan terutama harga jual tanah.
Setelah adanya rencana pembangunan pusat perkantoran dan Kawasan Industri Tenayan serta Outer Ringroad atau Jalan Lingkar Luar, harga tanah melonjak tinggi.
Seperti harga tanah di sepanjang Jalan Badak menuju pusat perkantoran Kota Pekanbaru, tempat wali kota nanti berkantor, pada tahun 2012 silam hanya Rp 50 ribu per meter.
Baca: Warga Resah Beraktivitas Luar Rumah, Tim Gabungan Klaim Jelajah Bonita Tak Sampai Desa Pulau Muda
Baca: Alamaak. . Gara-gara Nggak Dikasih Durian, 15 Oknum Anggota Ormas Keroyok Anggota TNI
Baca: Catat! Ini Jadwal & Siaran Langsung Liga 1 Pekan Pertama, Dibuka Bhayangkara Vs Persija
Lima tahun berselang, pada 2017 harga tanah di kawasan itu sudah mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per meter.
Demikian pengakuan seorang warga Pekanbaru yang memiliki tanah di Jalan Badak bernama Sahrin R saat bercerita dengan Tribun. Tanah Sahrin dekat dengan lokasi kantor Wali Kota Pekanbaru yang baru.
“Tanah aku di Badak ujung, dekat dengan kantor Wali Kota Pekanbaru yang baru. Kubeli tahun 2012, harga Rp 50 ribu per meter, harga pasaran saat ini sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per meter," ujar Sahrin kepada Tribun, pekan lalu.
Syahrin membeli tanah di lokasi dekat perkantoran Walikota Pekanbaru setelah mengetahui rencana pembangunan jalan lingkar kota di kawasan tersebut.
Belakangan ia mendapat informasi pusat pemerintahan kota akan dipindahkan ke tempat itu. Ia pun membeli tanah seluas satu hektare saat itu.
"Belinya dulu karena sudah ada rencana pembangunan jalan lingkar kota.Terus belakangan Pak Wali Kota mau buat kantor di sana, itu yang buat naik harganya, " ujar Sahrin.