EKSKLUSIF
Harga Tanah Naik 6 Kali Lipat, Satu Meter Persegi Bisa Ditawarkan Rp 1-2 Juta
Perkembangan Pekanbaru semakin pesat, dengan geliat pembangunan hingga ke sudut-sudut kota
Tidak hanya Sahrin yang beruntung memiliki tanah di Jalan Badak. Dodi, seorang warga Pekanbaru, membeli tanah di kawasan itu tahun 2011.
Baca: BMKG: Sebagian Besar Wilayah Riau Cerah Berawan
Baca: Catat! Ini Jadwal & Siaran Langsung Liga 1 Pekan Pertama, Dibuka Bhayangkara Vs Persija
Saat itu masih murah. Kini harganya lima sampai enam kali lipat dari harga semula.
"Sekarang pasarannya sudah lima kali lipat dari modalnya," ujar Dodi saat berbincang dengan Tribun.
Ia mengaku sudah banyak yang datang menawar untuk membeli lahannya. Ia belum mau melepasnya, karena masih menunggu harga lebih mahal lagi.
"Kan makin mahal nanti, makanya ditunggu sajalah," kata Dodi.
Tidak hanya di Jalan Badak. Lonjakan harga tanah juga terjadi di sepanjang jalur jalan lingkar luar yang akan dibangun menuju Pasir Putih.
Seperti di sekitar Jalan Seroja, Kelurahan Sialang Rampai Tenayanraya, Pekanbaru.
Kaplingan tanah yang siap dijual sepanjang Jalan Seroja hingga Jalan Melati yang rencananya akan tembus ke Pasir putih harganya mulai melonjak.
Sekitar tiga tahun lalu, harga tanah di lokasi tersebut hanya Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per meter. Saat ini harganya sudah mencapai Rp 250 hingga Rp 300 ribu per meter.
"Dulu, tahun 2013, saya beli Rp 50 ribu per meter. Sekarang saya buat kaplingan khusus, untuk bagian paling dekat dengan jalan harganya lebih mahal yakni Rp 250 ribu per meter. Sedangkan yang agak ke dalam Rp 175 ribu per meter," ujar pemilik tanah, Rahmat.
Rahmat sendiri memiliki tanah seluas dua hektare, yang berlokasi di pinggir jalan yang rencananya akan dibangun jalan lingkar luar kota.
"Sekarang di sini sedang pengembangan. Perumahan makin banyak dibangun, sedang dibangun dan akan dibangun," paparnya.
Harga tanah juga melambung di jalan yang bersisian dengan proyek Jalan Lingkar Luar (Outer Ringroad)