Kepulauan Meranti
Fenomena Alam Padamkan Kebakaran Lahan di Rangsang Pesisir, Sebelumnya Tidak Ada Sumber Air
Haiwar mengungkapkan, bekas lahan yang terbakar tersebut hanya meninggalkan asap tipis saja.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
"Hari ini saya kerahkan personil Damkar ke sana untuk membantu pemadaman," ujar Edy Afrizal.
Desa Tenggayun Raya, Kecamatan Rangsang Pesisir bukan satu-satunya daerah yang mengalami kebakaran lahan di Kepulauan Meranti.
Sebelumnya, lahan di Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur kembali berasap setelah dipastikan padam total pada awal Maret lalu.
Baca: KPK Periksa Empat Saksi Termasuk Pejabat, Terkait Kasus Korupsi Pembangunan Jalan di Bengkalis
Baca: Rencana 2 Ujicoba Sebelum Kick Off Buyar, Hanya Ada Turnamen di Pangkalan Bagi PSPS
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Edy Afrizal mengakui titik api tersebut ditemukan di bekas lahan yang terbakar hebat pada Februari lalu.
Titik api ttersebut kata Edy jelas terpantau oleh satelit Aqua pada Sabtu (24/3/2018) kemarin.
Tingkat kepercayaan titik api mencapai 60 persen.
Edy mengungkapkan, berdasarkan titik koordinat lokasi, titik api berdekatan dengan lahan konsesi PT NSP.
"Saya sudah sampaikan ke pihak perusahaan untuk melakukan kroscek ke lapangan, karena lokasinya berdekatan dengan konsesi mereka," ujar Edy, Minggu (25/3/2018).
Edy menduga, titik api berasal dari tunggul kayu yang luput dari pemadaman.
Namun, bara api tersebut kata Edy, tidak mengakibatkan kebakaran lahan.
"Hanya mengeluarkan asap saja, tidak mengakibatkan kebakaran," ujarnya.
Humas PT NSP, Setyo Budi Utomo mengakui adanya kepulan asap di Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Namun Budi mengatakan, asap tersebut bukan berasal dari lahan konsesi mereka.