Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Trans Celebes Bicycle Touring

Tafakur di Makam Tuanku Imam Bonjol, Tasman dan Pesepeda Lainnya Berhasil Tempuh 2.000 Km

Atap Bagonjong di kompleks makam Tuanku Imam Bonjol mengingatkanku akan kampung halaman menjadi penanda yang khas dari Rumah Adat Minangkabau

Editor: harismanto
Foto/Tasman Jen
Tasman Jen di Makam Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol di Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara 

Tempatnya memang cocok bagi para pencari keheningan, tapi tentu berbeda dengan perasaan Tuanku Imam bonjol disaat diasingkan oleh penjajah ke situ dan dipisahkan dengan sahabatnya ke daerah asing tidak berpenghuni pada tahun 1854 silam.

Setelah lebih kurang 3 Km menanjak kami sampai di sebuah lokasi di sebelah kanan kami ada masjid Imam Bonjol. Di seberang mesjid, kamboja merah muda tumbuh subur menjadi bingkai penghias tugu informasi makam Sang Pahlawan Nasional.

Pelataran parkir lengang dan sepi. Angin semilir menghembuskan samar aroma mawar hutan bercampur Kamboja. Taman di muka makam itu asri, sederhana namun rapi. Bunga bunga yang menghiasi jalan ke makam terlihat begitu anggun menghiasi makam sang pejuang.

Kompleks depan makam berada di area pemukimam warga, dibatasi dinding yang tidak terlalu tinggi. Sementara area makam ke belakang adalah sepetak tanah yang dipenuhi pohon rindang dan rumpun bambu, terus menurun hingga ke tepian sungai berair deras.

Atap Bagonjong mengingatkanku akan kampung halaman menjadi penanda yang khas dari Rumah Adat Minangkabau di belakang taman. Menapaki tangga kira-kira 25 pijakan, bangunan bercat putih dengan tujuh pintu berteralis berdiri senyap.

Di dalamnya bersemayam Peto Syarif Ibnu Pandito Bayanuddin dalam pusara berkeramik putih. Makam bernuansa Islam ini dipagari rantai berkeliling setinggi setengah meter. Terdapat kaligrafi ayat Alquran di bagian tengah makam.

Dinding ruangan bernuansa putih berkeramik dari lantai hingga dinding. Terdapat relief Tuanku Imam Bonjol mengacungkan tangannya di atas seekor kuda putih. Keberanian melawan penjajah tercermin dari kepalan tangan dan sorot matanya.

Secara jasmani, perjuangan Tuanku Imam Bonjol berakhir di Lotta. Tetapi, seperti terlihat dari relief di dinding keramik, ada bara perjuangan di hati dan pikirannya.

Aku coba tafakur dan mengenang perjuangan dan pengorbanan beliau yang begitu mulia. Terasa sendu di kerongkonganku betapa berat beban mental yang harus dipikulnya saat itu. Sebagai rasa hormatku aku panjatkan doa semoga beliau di tempatkan di alam sana bersama orang orang sholeh yang dimuliakan Allah. Amin!

Tidak jauh dari komplek makam kira kira 600 meter turun menuju sungai Malalayang kiri kanan ditumbuhi pohon bambu. Ada satu batu alam sebesar 1x2meter yang permukaannya datar dahulunya terletak persis di pinggir sungai tapi sekarang sudah di pagar dengan bangunan sebagai mushala.

Konon di batu itu adalah tempat sang Imam menunaikan sholat. Saya agak kaget juga karena dibatu itu dirumahkan dan disatu sudut ada dupa entah apa maksudnya. Mudah-mudahan jangan terjadi praktik kesyirikan disitu.

Masuk waktu dzuhur kami sholat di masjid Imam Bonjol kemudian kami meninggalkan komplek makam menuju kota dan menginap di rumah om Heri Parera.

Keesokan harinya, tanggal 13 Februari 2018 adalah hari ke 28 perjalanan sepeda ekpedisi kami di pulau Sulawesi. Dimulai dari Makassar ujung selatan Sulawesi sampai ujung utara Sulawesi yaitu Manado.

Sampai disini kami ingin beristirahat dulu setelah menempuh perjalanan sejauh lebih kurang 2.000 km dengan segala suka dan duka. Pencapaian ini bukanlah karena kehebatan kami tapi semua ini semata mata atas karunia dan izin Allah.

Pesan moral dari perjalanan ini "untuk mencapai tujuan percaya pada diri sendiri tetaplah bersemangat dan berdoa". Terimakasih pada para pembaca yang telah sudi mengikuti dan memberikan doa pada kami selama di perjalanan dan sampai jumpa di perjalanan berikutnya. (TAMAT)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved