2 Bulan Kumpul Kebo, Gadis ini Syok Pacarnya Ternyata Perempuan Juga, Polisi Kaget Dengar Pengakuan

Akan tetapi kasus pencabulan ini justru dilakukan oleh seorang wanita yang nekat menyamarkan identitasnya dan mengaku sebagai seorang wanita.

Editor: Muhammad Ridho
wartakota
Foto ilustrasi kumpul kebo 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANDAR LAMPUNG -- Belum lama ini, petugas dari Satuan reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung berhasil mengungkap kasus pencabulan.

Akan tetapi kasus pencabulan ini justru dilakukan oleh seorang wanita yang nekat menyamarkan identitasnya dan mengaku sebagai seorang wanita.

Dilansir tribunpekanbaru.com dari Tribun Lampung, pelaku awalnya mengelabui korbannya dengan cara merubah penampilannya agar mirip seperti laki-laki.

Kepada korbannya yang berinisial AWP (16), pelaku yang diketahui bernama Ana Widiastuti alias Bintang (24) mengaku jika dirinya adalah seorang pria dengan nama samara Ryan Febriansyah.

Baca: Alamak. .Tak Jera-jera, Denada Kembali Pamer Goyangan Hot, Bahkan Berikan Tutorialnya

Baca: Suami Bergelimang Harta, Ini Perbandingan Rumah Ashanty dan Krisdayanti, Siapa Paling Wow?

Komisaris Harto Agung Cahyono, selaku Kepala Satuan Reserse criminal Polresta Bandar Lampung, menjelaskan jika pelaku berhasil ditangkap seetelah orangtua dari korban melapor ke kantor polisi.

Nomor perkaranya sendiri adalah LP/B/1275/III/2018/LPG/Resta Balam dan tertanggal 15 Maret 2018.

Ana Widiastuti mengaku mengubah identitasnya menjadi pria bernama Ryan Febriansyah lantaran trauma karena merasa sering diremehkan.
Ana Widiastuti mengaku mengubah identitasnya menjadi pria bernama Ryan Febriansyah lantaran trauma karena merasa sering diremehkan. (Tribun Lampung/Hanif Mustafa)

Ana Widiastuti mengaku mengubah identitasnya menjadi pria bernama Ryan Febriansyah lantaran trauma karena merasa sering diremehkan. 

"Kami telah mengamankan seorang perempuan yang mengaku menjadi laki-laki dan telah melakukan tindakan pencabulan terhadap seorang perempuan di bawah umur," ungkap Harto, Selasa (27/3/2018).

Harto mengatakan, pencabulan ini awalnya terjadi saat pelaku mengajak AWP untuk menjalin hubungan sejak Februari 2018.

"Jadi pelaku sempat mengajak ke Jakarta kemudian setelah pulang mengajak korban mengontrak rumah di Way Dadi, Sukarame," jelas Komisaris Harto Agung Cahyono.

Dua bulan menjalin kedekatan, keduanya diketahui sempat mengontrak sebuah rumah dan bahkan kerap berhubungan layaknya pasangan suami istri.

Baca: Syok Terjerat Isu Transgender, Lucinta Luna Sebut-sebut Nama Ayu Ting Ting, Ada Apa?

Namun perlahan, korban mulai menaruh curiga dengan pelaku

"Karena curiga itu, akhirnya korban mengadu ke orangtuanya.”

“Barulah orangtua korban mengadukan hal ini ke Polresta Bandar Lampung," ungkap Komisaris Harto Agung Cahyono.

Harto menjelaskan, selain mengelabui korban, pelaku ternyata menggunakan identitas palsu untuk bisa mengontrak rumah di wilayah Way Dadi, Sukarame.

"Ini yang digunakan pelaku untuk mengontrak rumah adalah identitas palsu.”

“Dan ada buku akta nikah atas nama Ryan Febriansyah, warga Kotabumi, yang dicoret pelaku," ujarnya.

Dari keterangan pelaku, dirinyasudah menyamarkan identitas selama beberapa bulan terakhir.

Namum, polisi tidak percaya begitu saja dengan pernyataan pelaku.

Menurut Harto, pelaku diduga sudah sering menyamarkan identitasnya sebagai perempuan untuk menyalurkan hasratnya kepada perempuan lainnya.

"Kebetulan ini korbannya masih anak di bawah umur, maka pelaku bisa diancam Pasal 22 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun," tegas Komisaris Harto Agung Cahyono.

Ana Widiastuti mengaku mengubah identitasnya menjadi pria bernama Ryan Febriansyah lantaran trauma karena merasa sering diremehkan.

"Saya awalnya ngaku jadi laki biar dulu langsung bisa kerja.”

“Tapi memang saya jadi kayak gini awalnya ada pelecehan sehingga nggak mau diremehin," ungkap Ana Widiastuti saat dihadirkan dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (27/3/2018) sore.

Selain itu, Ana mengaku nekat mengubah identitasnya menjadi pria karenadirinya sudah  ditinggal orangtua.

Sehingga ia berupaya menjadikan pribadinya kuat seperti layaknya laki-laki.

Ana mengaku mengenal korban AWP saat ada hajatan di rumah korban.

"Awalnya (saya) nggak ngomong (kalau perempuan), dan dia minta dinikahin.”

“Saya bilang kalau nggak ada pekerjaan tetap, tapi dia mau," katanya.

Sedangkan, identitas palsu berupa akta nikah, Ana mengaku jika itu milik temannya.

Ana mengaku mengubah akta nikah tersebut agar seolah-olah dirinya telah menikahi AWP.

"(Padahal) saya nggak nikah dengan dia (AWP)," tutup Ana Widiastuti.

(Sumber : Tribun Lampung)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved