Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gara-gara Ketahuan Payudaranya Palsu, Sempat Gagal Jadi Polisi Walau Lulus Semua Tes

Chantal, wanita berusia 32 tahun itu kini berhasil mewujudkan keinginannya menjadi seorang Polwan setelah berjuang di pengadilan.

Penulis: Ariestia | Editor: Ariestia
CEN/Instagram/Chantal_Berlin
Chantal 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Chantal, seorang wanita berusia 32 tahun melamar menjadi polisi di Jerman pada 2012.

Ia berhasil lulus semua tes yang diterapkan dalam instansi kepolisian negara itu.

Namun wanita itu ternyata tak bisa menjadi seorang perwira.

Alasannya, Chantal memiliki payudara implan.

Payudara buatan itu diperoleh dalam operasi dua tahun sebelumnya.

Ternyata payudara palsu tersebut kemudian menghalanginya menjadi seorang aparat di Berlin.

Menurut peraturan polisi di negara itu, petugas tidak diizinkan melakukan implan payudara.

Baca: Aneh, Habis Periksa Gigi Muncul Benjolan Misterius di Telapak Tangan, Ternyata Itu Mengerikan! !

Hal ini menimbang risiko kesehatan yang mungkin dapat ditimbulkan.

Sebab, payudara implan bisa saja bocor selama Polwan sedang bertugas.

Tapi keputusan itu tidak membuat Chantal menyerah.

Ia merasa hal ini tidak adil apalagi dirinya sudah lulus semua ujian.

Chantal kemudian membawa kasus ini ke pengadilan di Gelsenkirchen, di Jerman Barat.

Perjuangannya tidak sia-sia karena dia akhirnya menjadi seorang polisi.

Baca: Asyik Nonton TV Terdengar Suara Mencurigakan di Dinding Rumah, Begitu Dijebol. . . NGERI! !

Dia menulis di Instagram:

"Siapa gadis dalam pakaian joging ini? Sekarang dia adalah gadis dalam seragam tempur."

"Saya mengajukan permohonan untuk bergabung dengan polisi Berlin pada tahun 2012 dan meskipun telah lulus semua tes, saya ditolak."

"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya memiliki implan pada tahun 2012 dan ditolak karena alasan itu. Tapi Anda tahu saya: Saya tidak menyerah."

"Pengacara saya dan saya pergi ke pengadilan untuk membuktikan kepada pihak berwenang Berlin bahwa saya cocok untuk melayani bahkan dengan payudara saya."

Demikian tulisnya panjang lebar.

Setelah membaca laporan dari Universitas Bonn yang menunjukkan bahwa implan tersebut tidak memberikan risiko besar terhadap kesehatan wanita, hakim memerintahkan polisi untuk meninjau kembali peraturan mereka.

Pada 2014 pengadilan administratif di Berlin telah memutuskan Chantal bisa menjadi seorang perwira polisi.

Tetapi pemerintah negara bagian tidak menerima putusan itu dan membawa kasus itu di pengadilan yang lebih tinggi, lapor surat kabar Berliner Kurier.

Baca: Bukan Dibuat-buat, Jari Telunjuk Presenter Cantik Ini Memutih, Terungkap Fakta yang Undang Simpati

"Saya diperiksa dan benar-benar discan oleh semua dokter terbaik. Mereka bahkan menemukan tumor, tetapi itu adalah tumor jinak."

"Setelah menghadapi semua tekanan emosional, air mata, dan banyak janji, perjuangan itu sepadan. Sekarang 'Suara Polisi' adalah lagu saya," tambah Chantal.

Pengacara Chantal, Sven Ollmann, mengatakan bahwa implan-implan itu adalah jenis yang lebih baru dan kelas atas.

"Bahkan jika mereka disobek, tidak akan terjadi apa-apa," katanya.

Berbicara setelah putusan, Chantal merasa senang.

"Saya bukan cuma melakukannya untuk saya, tetapi untuk wanita lain juga. Harap selalu berjuang untuk apa yang penting bagi kamu," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved