AS Sekutu Tembakkan 100 Misil ke Suriah, Rusia: Sistem Pertahanan Rontokkan Misil-Misil Itu
terdapat tiga warga sipil terluka di Homs, kota yang terletak 162 kilometer di utara Damaskus.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dalam serangan pertama ke Suriah, Sabtu (14/4/2018), Amerika Serikat dan sekutunya sudah melepaskan lebih dari 100 misil penjelajahnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim, sistem pertahannya berhasil merontokkan sejumlah misil Sekutu.
"Sistem pertahanan udara Suriah berhasil merontokkan misil-misil sekutu dalam jumlah yang signifikan," demikian Kemenhan Rusia seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.
"Sistem pertahanan Suriah merupakan buatan Uni Soviet lebih dari 30 tahun lalu," tambah Kemenhan Rusia.
Rusia menambahkan, serangan Sekutu itu tidak mengenai kawasan yang dilindungi sistem pertahanan Rusia terutama di sekitar pangkalan AU Khmeimim dan pangkalan AL Tartus.
Lebih jauh, Rusia mengatakan, misil-misil sekutu itu ditembakkan dari kapal-kapal perang AS di Mediterania ditambah jet-jet tembur serta pengebom strategis milik AS.
Sementara itu, Media yang dikelola Pemerintah Suriah memberikan laporan awal mengenai jumlah korban pasca-serangan pertama Amerika Serikat ( AS) dan sekutunya.
Baca: Bayi Ini Lahir 4 Tahun Setelah Orang Tuanya Meninggal Akibat Kecelakaan
Baca: Lakukan Operasi untuk Ubah Warna Mata, Model Cantik dan Seksi Ini Nyaris Buta, NGERI!
Baca: Hero Selena Mobile Legends: Berikut 4 Skill Hero Tipe Assasins Ini
Baca: Waw. . .Biaya Serangan Pertama AS ke Suriah Setara 30 Km Jalan Tol di Indonesia
Dilaporkan AFP Sabtu (14/4/2018), SANA memberitakan, terdapat tiga warga sipil terluka di Homs, kota yang terletak 162 kilometer di utara Damaskus.
Selain itu, beberapa rudal dilaporkan menghantam pusat penelitian di Barzeh, utara Damaskus seperti dikutip tribunpekanbaru.com dari kompas.
Baca: Gerindra: Tawari Prabowo Cawapres, karena Jokowi Takut Kalah

"Rudal tersebut menghancurkan laboratorium sains, serta pusat pelatihan," ulas SANA.
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Suriah seperti dikutip SANA mengecam serangan tersebut yang disebut sebagai "agresi yang brutal dan barbar".
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Spanyol, Barcelona vs Valencia, Ini Peluang Barcelona
Baca: Nagita Diajak Nyanyi Sambalado oleh Boy William,Nomor 1 Favorit Hidupnya Raffi Tuh Ayu Ting Ting
Baca: Jadi Cawapres Jokowi, Prabowo Bakal Jadi Presiden di 2024, Tapi . . . .
"Serangan ini melanggar hukum internasional, melanggar kehendak komunitas internasional, dan ditakdirkan untuk gagal," ujar kementerian.
Sebelumnya, pada Sabtu pagi, Amerika Serikat dan sekutunya melakukan serangan udara ke sejumlah lokasi strategis di Suriah.
Serangan ini dilakukan sebagai respons Amerika Serikat terhadap dugaan serangan senjata kimia yang dilakukan Suriah di kota Douma pada 7 April lalu.
Selain Amerika Serikat, jet-jet tempur Inggris juga beraksi menyerang sejumlah lokasi yang diduga sebagai fasilitas penyimpanan senjata kimia Suriah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS dan Sekutunya Tembakkan Lebih dari 100 Misil ke Suriah"