Satu Psikopat dan Satunya Lagi Penuh Empati, Ini Kisah Kembar Siam yang Memilukan

Masha lebih suka menghindari hubungan romantis dalam kehidupan nyata, tetapi diketahui menonton film gadis-gadis cantik.

Editor: M Iqbal
wikicharlie.cl
Masha dan Dasha Krivoshlyapova 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelangkaan kembar siam telah membuatnya menjadi satu fokus dan subjek dari keingintahuan ilmiah yang besar.

Begitu juga Masha dan Dasha Krivoshlyapova yang terlahir sebagai kembarsiam.

Keadaan mereka itu memicu keingintahuan Pyotr Anokhin, seorang ahli fisiologi Soviet yang segera menjadikan Masha dan Dasha sebagai fokus dari eksperimen sainsnya.

Dilansir dari ranker.com, projek yang disetujui oleh pemerintahan Uni Soviet itu melibatkan praktik siksaan dan isolasi.

Baca: Kebiasaan Konsumsi Makanan Seperti Ini, Bocah Ini Didiagnosa Idap Kanker Pankreas Stadium 4.


Masha dan Dasha Krivoshlyapova/ranker.com

Hal itu semakin menambah kompleksitas situasi Masha dan Dasha Krivoshlyapova sebagai kembar siam.

Fakta mengungkap bahwa Masha dan Dasha memiliki kepribadian yang berseberangan, satunya memiliki kecenderungan psikopat dan yang lain penuh empati.


Masha dan Dasha Krivoshlyapova/Daily Mail

Baca: Sungguh Kejam, Seorang Ibu Berusia 78 Tahun Dikurung Anaknya di Dalam Kandang

Bertemu Ibunya Kembali

Para gadis kembar siam itu lahir pada Januari 1950 dari rahim Yekaterina Krivoshlyapova.

Namun, Yekaterina segera diberitahu bahwa putrinya akan membutuhkan perawatan yang disponsori oleh negara agar bertahan hidup.

Yekaterina setuju, namun meminta agar tetap diizinkan untuk rutin menengok Masha dan Dasha.

Berhubung eksperimen yang dilakukan Pyotr Anokhin mungkin dapat menimbulkan keberatan dari Yekaterina, maka ibu mereka segera dikabarkan bahwa Masha dan Dasha tidak dapat bertahan hidup.

Baca: Fadli Zon Tunggak Tagihan Listrik, Denny Siregar Sebut Fakta Kondisi Rakyat 

Namun, bertahun-tahun kemudian, Yekaterina berhasil bertemu dan berusaha menjalin hubungan dengan anak-anak kembar siamnya.

Sayangnya, setelah empat tahun rekonsiliasi, Masha memilih pergi dan memutskan untuk hidup terisolasi.

Punya Preferensi Seksual yang Berbeda

Saat di sekolah, Dasha jatuh cinta dengan seorang siswa pria bernama Slava, tetapi Masha tidak setuju dan berusaha mengusirnya secara kasar dengan tindakan fisik.

Masha lebih suka menghindari hubungan romantis dalam kehidupan nyata, tetapi diketahui menonton film gadis-gadis cantik.

Baca: Meriahnya HUT ke 11, Tribun Pekanbaru Rayakan dengan Sejumlah Rekanan


Reporter Julliet Butler bersama Masha dan Dasha (1988)/Daily Mirror

Juliet Butler, seorang reporter yang berteman dengan si kembar dan kemudian menulis cerita fiksi tentang kehidupan mereka.

"Masha membuat mereka berpakaian seperti laki-laki. Rambut mereka selalu dipotong pendek, Dasha membenci itu. Masha juga tidak akan membiarkan mereka memakai rias wajah," catat Buttler.

Masha dan Dasha hidup di 5 institusi berbeda yang dikelola negara selama 53 tahun hidup mereka.

Baca: Video Payudara Dinar Candy Dipegang Manajernya Viral Sampai Dioleskan Es Krim, Ini Klarifikasinya

Tepat setelah mereka dilahirkan, si kembar dikirim ke Institute of Experimental Medicine di Moskow.

Enam bulan kemudian, dokter yang telah bereksperimen pada gadis-gadis itu diasingkan dan si kembar kemudian dipindahkan ke Akademi Ilmu Kedokteran Pediatric Institute.

Tempat percobaan dilanjutkan oleh ilmuwan lain.

Pada usia enam tahun, gadis-gadis itu dipindahkan ke Scientific National Institute of Prostetik di Moskow di mana mereka belajar berjalan dan membaca.

Delapan tahun kemudian gadis-gadis itu dipindahkan ke sekolah asrama untuk orang cacat sebelum akhirnya pindah ke sebuah lembaga yang merawat para veteran.(intisari-online)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved