Pekanbaru
Diklaim Meningkat dari Tahun Lalu, Realisasi Objek Pajak Masih Jauh dari Target
Pemko Pekanbaru klaim pendapatan daerah dari objek pajak mengalami peningkatan dibanting sebelumnya
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Budi Rahmat
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil mengkliam realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) disejumlah objek pajak terjadi peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan priode yang sama dengan tahun lalu.
Jamil merincikan, untuk pajak hotel hingga akhir April 2018 kemarin realiasinya mencapai Rp 11,2 Milliar. Sementara dipriode yang sama tahun 2017 lalu realisasinya sekitar Rp 9,5 Milliar.
Baca: Usaha Pengemasan Garam Beryodium Tak Kantongi Izin, BPOM Siap Berikan Sanksi Tegas
Selanjutnya untuk pajak restoran realisasinya mencapai Rp 29 Milliar.
Naik jika dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu sekitar Rp 23,1 Milliar.
Kemudian untuk pajak hiburan hingga akhir April kemarin tercatat Rp 5,9 Milliar.
Sementara tahun lalu dipriode yang sama Rp 3,9 Milliar.
Baca: Sangkal Pemasangan Infus Rekayasa, Setnov: Masa Ketua DPR Dibikin Pura-Pura, Bisa Bahaya
Begitu juga dengan pajak parkir realisasinya tercatat Rp 5,9 Milliar.
Sementara dipriode yang sama tahun adalah sebesar Rp 5 Milliar.
Meski diklaim terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan priode yang sama pada tahun lalu. Namun realisasi ini masi jauh dari target yang ditetapkan.
Untuk pajak hotel misalnya, tahun ini Bappenda diterget Rp 86 Milliar.
Sementara realiasinya hingga akhir april kemarin baru 11,2 Milliar.
Kemudian untuk pajak retoran targetnya untuk tahun ini adalah Rp 120 Milliar.
Sedangkan realisasinya hingga akhir kemarin baru mencapai Rp 29 milliar.
Begitu juga dengan pajak hiburan saat ini realisasinya baru Rp 5,4 Milliar dari target tahun 17 milliar.
Terkahir untuk pajak parkir tahun ini ditargetkan 18 milliar.
Realisasinya hingga akhir april kemarin baru diangka Rp 5,9 millar.
Baca: Potret- Potret Mengerikan Perang Korea Utara, Pasukan Amerika Serikat Dipukul Mundur
"Untuk mencapai target itu memang sulit, tapi kita akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan PAD kita," katanya.
Pihak optimis akan terjadi peningkatan yang signifikan di empat objek pajak tersebut.
Apalagi dengan adanya pemasangan alat perekam transaksi tapping box ini.
Maka wajib pajak harus melaporkan pajaknya sesuai dengan transaksi yang dilakukan di tempat usahanya.
"Pemasangan alat ini untuk meminimalisir terjadinya kecurangan wajib pajak dalam melaporkan pajaknya.
Selain itu dengan adanya alat ini dapat memudahkan kita dalam melakukan pengawasa dan pemeriksaan.
Lebih efektif dan efiesien, karena kita tidak mungkin datangi satu-satu wajib pajak itu.
Baca: 35 Siswa SMP di Pelalawan Tidak Ikut Ujian Langsung, Satu Ujian Susulan karena Sakit
Dengan adanya alat ini kita bisa memantau secara realtime melalui layar monitor kita di kanto, tidak harus turun ke lokasi wajib pajak," bebernya.
Seperti diketahui, sebanyak 30 alat perekam transaksi atau tapping box akan dipasang di sejumlah hotel, restoran, tempat hiburan dan parkir.
Tapping box ini sengaja dipasangan untuk merekam transaksi di sejumlah objek pajak yang selama ini mereka laporkan sendiri atau sistem self assessment.
Pihak Bappenda sudah melakukan sosialisasi pemasangan alat perekaman transaksi pada objek pajak hotel, restoran, tempat hiburan dan parkir kepada 50 wajib pajak (WP) di kota Pekanbaru.
Dengan pemasangan tapping box tersebut pihaknya optimis bisa meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan data yang valid dari seluruh wajib pajak. Sebab selama ini mereka melaporkan sendiri pajaknya, sehingga dibutuhkan alat yang mendukung untuk pelaporan pajak.
Baca: Ini Alasan Bapenda Pekanbaru Pasang Alat Pencatat Transaksi di Hotel dan Restoran
"Ini upaya kita untuk mengoptimalisasi pendapatan asli daerah," katanya.
Terobosan ini terpaksa dilakukan untuk meningkatkan PAD bagi Kota Pekanbaru. Sebab beberapa tahun belakangan ini dana bagi hasil dari pemerintah pusat terus berkurang. Sehingga berdampak terhadap pembangunan di Kota Pekanbaru.
"Bapenda Pekanbaru memiliki tugas besar untuk meningkatkan laju pembangunan. Berbagai upaya sudah dilakukan mulai dari validasi data, Peningkatan SDA, Peningkatan SDM dan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Pekanbaru hingga berkerjasama dengan Bank Riau Kepri, Bank BNI dan Bank BJB, " ujarnya. (*)