Sebelum Dibunuh, Wanita Ini Tulis Surat untuk Suaminya, Isinya Menyentuh Hati
Kami pernah berpikir akan bersembunyi, tapi kemudian memutuskan untuk tidak melakukannya karena kami merasa itu akan sia-sia.
Sampai empat tahun lalu, Frank masih terus menyimpan surat itu bersama dirinya.
Tapi kemudian ia memilih untuk menyumbangkan surat itu kepada Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat.
Baca: Buatan Cina Terlalu Kecil untuk Warganya, Negara Ini Akan Produksi Kondom yang Lebih Pas
Surat ini kemudian menjadi satu hal yang paling menonjol diantara donasi yang lain.
"Ini akan menjadi satu-satunya artefak yang mengekspresikan perasaan seorang tahanan tepat sebelum dibunuh", kata Frank.
Frank yang kini telah berusia 85 tahun memang hanya mengenal ibunya untuk waktu yang singkat.
Tapi ia selalu mengenang ibunya sebagai sosok yang selalu positif.
"Dia tidak pernah bertindak seolah-olah kami adalah korban. Motto hidupnya selalu tidak terintimidasi dan 'pertahankan dagumu'", ungkap Frank ketika mengenang ibunya.
Dan inilah isi surat yang menyentuh hati itu.
"Kau, satu-satunya orang tersayang dalam isolasi saat kami menunggu dalam kegelapan.
Baca: 3 Fenomena Aneh yang Masih Tinggalkan Misteri Ini Beneran Terjadi, Sulit Dijelaskan
Kami pernah berpikir akan bersembunyi, tapi kemudian memutuskan untuk tidak melakukannya karena kami merasa itu akan sia-sia.
Truk-truk itu sudah ada di sini dan kami hanya menunggu saat itu tiba.
Sayang, kaulah satu-satunya orang yang paling aku sayangi.
Jangan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi di kemudian hari.