Sebagian Orang Dapat Merasakan Keberadaan Makhluk Lain, Mengapa yang Lain Tidak?

Bagi sebagian orang, merasakan kehadiran 'makhluk lain' adalah sesuatu yang harus mereka pelajari untuk hidup bersama.

Editor: M Iqbal
internet
Ilustrasi 

Di tengah-tengah percobaan, tim menunda secara singkat antara gerakan tangan peserta dan sentuhan robot.

Kemudian hal menarik mulai terjadi.

Baca: Kertas Menu Makan Siang Bongkar Skandal di Sekitar Tenggelamnya Kapal Titanic: Apa yang Terjadi?

Setelah tiga menit tertunda, beberapa peserta merasa ada seseorang di belakang mereka, dan yang lainnya menghitung hingga empat 'hantu' di ruangan itu.

Meskipun robot itu berdiri di belakang mereka, para sukarelawan sadar akan kehadirannya, dan masih melaporkan perasaan yang berbeda.

"Bagi beberapa orang, perasaan itu bahkan sangat kuat sehingga mereka meminta untuk menghentikan percobaan," kata Giulio Rognini, salah seorang ilmuwan robot dalam tim.

Hasilnya menunjukkan bahwa ketika sentuhan robot itu tidak sinkron dengan gerakan tangan peserta, otak tidak dapat mengidentifikasi sinyal sebagai milik tubuh peserta, tetapi lebih sebagai orang lain.

Baca: Wanita Ini Kaget Bukan Main Setelah Cas iPhone Plus selama 7 Jam, Lihat Apa Terjadi!

Sebagai bagian dari penelitian, tim menggunakan scan MRI untuk menganalisis otak dari 12 pasien dengan gangguan neurologis.

Mereka mampu melacak perasaan terhadap kerusakan di tiga wilayah di otak mereka: korteks insular, korteks parietal-frontal, dan korteks temporo-parietal.

Ketiga area ini berkaitan dengan kesadaran diri, gerakan, dan rasa posisi seseorang dalam lingkungan.

Dan yang paling penting, mereka bekerja sama untuk mempengaruhi bagaimana seseorang merasakan tubuh mereka sendiri.

Baca: Sukses Bebaskan Sandera Dalam Waktu 3 Menit, Kopassus Jadi Pasukan Terbaik di Dunia

Olaf Blanke, ahli saraf dalam tim mengatakan bahwa ekperimen ini menunjukkan seseorang yang tidak dalam gangguan pun dapat merasakan kehadiran 'hantu' karena sinyal sensorik-motorik yang saling bertentangan.

Ini menegaskan bahwa keberadaan hantu disebabkan oleh persepsi yang berubah dari tubuh mereka sendiri di otak.

(Muflika Nur Fuaddah/Intisari-online)  

Tags
hantu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved