Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ramadan 1439 H

Puasa Hari Pertama, Ini Dia Waktu yang Utama Makan Sahur ala Rasulullah SAW

Semoga dengan merutinkan tiga hal tersebut, puasa kita semakin berkah dan diterima Allah SWT

Editor: Sesri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat. 

Ketiga, tidak berbohong dan berkata kotor. Puasa pada hakikatnya tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga menahan diri kita untuk tidak mengerjakan perbuatan maksiat dan munkar.

Itulah esensi dasar puasa. Karenanya, tidak dibenarkan berbohong dan berkata kotor.

Baca: 2 Jenis Olahraga Ringan Selama Puasa, Bikin Tubuh Tampil Bugar

Baca: 5 Persiapan Sederhana Agar Tetap Fit Saat Puasa Ramadhan

Baca: Mulai Dilaksanakan Malam Ini, Inilah Keutamaan Salat Tarawih di Hari Pertama Ramadan

Baca: Jarang Disorot Media, Sosok Ustaz Terkemuka Ini Meninggal Dunia saat Sujud Salat

Orang yang puasa, namun maksiatnya masih tetap jalan dan suka bohong, berkata kotor lagi kasar, Allah SWT tidak akan menerima puasanya. Puasanya menjadi percuma dan sia-sia.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis: “Orang yang tidak meninggalkan berkata dusta dan berbuat dusta, maka Allah tidak peduli dengan haus dan lapar yang dia tahan,” (HR Al-Bukhari).

Demikianlah tiga kesunahan yang perlu dibiasakan di bulan Ramadhan.

Semoga dengan merutinkan tiga hal tersebut, puasa kita semakin berkah dan diterima Allah SWT. Wallahu a’lam.

Makan sahur

Makan sahur sangat disunahkan bagi orang yang berpuasa.

Dalam sebuah hadits dikatakan, “Sahurlah karena di sana terdapat keberkahan”.

Makan sahur merupakan keringanan (rukhsah) bagi orang yang ingin mengerjakan puasa.

Menahan haus dan lapar seharian penuh tentu sangat memberatkan.

Karenanya, Allah SWT mensyariatkan makan sahur dan buka puasa agar ibadahnya tidak terlalu berat.

Allah SWT sangat suka terhadap orang yang mengerjakan sesuatu yang sudah diringankan-Nya.

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengakhirkan sahur.

Anjuran Nabi ini terdapat dalam banyak hadits.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved