Kisah Hatf Saiful Rasul, Bocah 13 Tahun Asal Bogor yang Tewas Saat Bertempur Bersama ISIS
Hatf pergi ke Suriah bersama sekelompok kerabat pada tahun 2015, bergabung dengan sekelompok pejuang Prancis.
Irfan Idris, kepala deradikalisasi badan nasional anti-terorisme di Indonesia, menyalahkan hukum dan birokrasi yang lemah karena tidak ada tindakan terhadap sekolah semacam itu.
"Pada dasarnya, ini bukan wilayah kami, ini adalah kementerian agama," katanya kepada Reuters. "Kami telah memberitahu kementerian bahwa Anda memiliki masalah dengan Ibnu Mas'ud."
Ditanya tentang hubungan sekolah dengan militan dan mengapa pesantren itu tidak ditutup, Kamaruddin Amin, direktur jenderal pendidikan Islam di Kementerian Agama RI, mengatakan: "Ibnu Mas'ud tidak pernah terdaftar sebagai pesantren."
Baca: Tito Pernah Suruh Teroris Bunuh Diri Agar Masuk Surga, Tapi Jawabannya Bikin Najwa Beristighfar
Baca: Polisi Tangkap 8 Orang Terkait Serangan Teror di Mapolda Riau
Baca: Tembak Mati 3 Penyerang Mapolda Riau, Dirlantas Polda Riau Diberikan Pin Emas
Pemerintah daerah, Amin menambahkan, "telah meminta penjelasan mengenai status studinya namun tidak mendapat tanggapan."
Jumadi mengatakan Hatf belajar di Ibnu Mas'ud tapi dia tidak tahu tentang kepergiannya.
Dia mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya staf atau siswa yang bepergian ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, selain tiga guru dan satu siswa yang ditahan di Singapura tahun lalu.
Mustanah, mantan mahasiswa yang dideportasi dari Irak pada bulan Agustus, telah mengatakan kepada polisi bahwa beberapa mantan siswa dari Ibnu Mas'ud telah melakukan perjalanan ke Suriah.
Terletak di kaki Gunung Salak, sebuah gunung berapi yang tidak aktif, di desa Sukajaya, 90 km (55 mil) selatan ibukota Indonesia, Ibnu Mas'ud terdiri dari kompleks ruang kelas, asrama dan ruang sholat yang dapat menampung hingga 200 orang siswa dari sekolah dasar sampai SMP.
Baca: Menengok Kasus Nirbhaya, Sejarah Kelam Pemerkosaan Paling Brutal di India
Baca: Foto Venna Melinda dan Vania Athabina Ini Bikin Netizen Merinding,Kalian Memang Sudah Ditakdirkan
Baca: Disebut Tak Mampu Pertahankan Rumah Tanga, Dewi Perssik Ungkap Kelakuan Para Mantan Suaminya

Bongkar Senapan Dalam 32 Detik
Pesantren memiliki akar yang dalam di Indonesia, beberapa abad yang lalu, saat mereka menjadi bentuk pendidikan utama bagi masyarakat miskin dan pedesaan.
Bahkan ketika sistem pendidikan Indonesia yang dimodernisasi dan sekolah sekuler yang dijalankan pemerintah diperkenalkan, pesantren yang sangat pribadi tetap menjadi penting.
Amin, di Kementerian Agama RI, mengatakan kepada Reuters pada bulan Juli bahwa kementerian tersebut sedang mengupayakan sebuah kebijakan baru untuk membakukan kurikulum di pesantren dan mengambil alih persetujuan mereka. Belum ada kebijakan yang diumumkan.
Anam, ayah Hatf, mengatakan kepada Reuters dalam tulisan tangan untuk menanggapi pertanyaan selama persidangan di Jakarta pada bulan Juli bahwa dia bangga dengan anaknya.
Foto yang dilihat oleh Reuters, yang menurut Anam diambil di Suriah dan diposkan di media sosial oleh Hatf, menunjukkan anak laki-laki tersebut sedang makan dengan pria yang lebih tua dan seorang di mana anak muda berwajah segar itu memegang senapan AK-47 hampir sebesar dirinya.
Hatf bisa membongkar senapan dalam 32 detik, Anam menulis.
Baca: VIDEO: Wanita Nyaris Jadi Teroris, Diselamatkan 2 Mahasiswi di Bandung, Kisahnya Bikin Merinding
Baca: Hamish Daud Sahur Bareng Istri Dihari Pertama, Wajah Raisa Bikin Nettizen Gak Kuat Nahan Puasa