Larangan Aneh di 4 Negara Asia, Ada yang Dilarang Menari Hingga Tak Boleh Pakai Jeans Biru
Dari sekian banyak larangan tersebut, ada yang bertahan lama sampai saat ini, ada juga yang dicabut.
Namun, larangan itu mengalami kehancuran pada tahun 2016, ketika blue jeans dan piercings berhasil masuk ke daftar barang terlarang.
Pemerintah melaksanakan larangan ini di provinsi North Hamgyong dan Yangang. Sebab wilayah di mana publik memiliki akses yang lebih baik ke tren dan kejadian dari seluruh dunia.
Rezim kaku Kim Jong-un secara tegas menentang budaya AS dan orang-orang yang dianggap bersalah karena terlibat dalam 'perilaku anti-sosialis' dapat diarahkan ke kamp kerja paksa.
Tidak hanya itu, rezim ini menunjuk beberapa remaja sebagai 'inspektur' yang berkeliling jalan mencari orang-orang yang melanggar aturan berpakaian yang baru.
Baca: Gadis Cantik Ini Selamat dari Serangan Beruang, Ia Harus Berjalan 3 Km dengan Kondisi Berdarah
3. Larangan membeli permen karet di Singapura

Di Singapura, dilarang mengimpor atau membeli permen karet.
Pemerintah hanya mengizinkan permen karet yang memiliki nilai terapeutik/kesehatan sesuai dengan peraturan perdagangan mereka.
Alasan di balik larangan ini adalah bahwa permen karet menyebabkan masalah pemeliharaan yang cukup besar di perumahan umum.
Pekerja perawatan menemukan permen karet yang terjebak di lubang kunci, di kotak surat, tombol lift, dll.
Ini menyebabkan peningkatan biaya pembersihan karena sering merusak peralatan pembersihan. Juga, mereka menemukan permen kunyah menempel di kursi bus umum.
Warga secara terbuka menentang larangan ini yang keluar pada tahun 2004 dan liputan berita tentang perlawanan ini menyebar secara internasional.
Larangan awal melarang semua jenis permen karet. Tetapi kemudian, mereka diizinkan mengimpor permen karet gusi yang membantu perawatan gigi.
Baca: Penguasa Jalanan yang Sebenarnya Bukanlah Moge, tapi Emak-emak! Video Ini Buktinya
4. China melarang versi 2-D dari film Avatar

Pemerintah China menarik kembali pemutaran 2-D dari rilis Avatar di seluruh negeri.
Mereka takut itu bisa mengilhami imajinasi orang China untuk meluncurkan pemberontakan yang mirip dengan yang digambarkan dalam film.