Kepulauan Meranti
Asal Usul 'Jalan Sombong' di Kepulauan Meranti hingga Alasan Tak Kunjung Diperbaiki
Syamsurizal juga mengaku sangat prihatin terhadap kondisi jalan tersebut, selain dipenuhi lubang, sambungan coran juga sudah patah-patah.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
"Kita belum tau apakah nanti ada penambahan dalam APBD Perubahan atau bahkan rasionalisasi," ujar Sabri, Selasa (10/7/2018).
Baca: Lapas Pekanbaru Ditembak Orang Tak Dikenal Polisi Temukan Peluru Kaliber 5,56 mm
Baca: Tim Sepakbola Thailand Diselamatkan dari Goa Pakai Benda Mirip Peti Mati
Ia juga mengatakan, tahun ini mereka hanya memiliki anggaran perbaikan jalan tersebut sebesar Rp199 juta.
Perbaikan jalan tersebut juga hasil dari pokok pikiran DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Sebenarnya tanggung sekali cuma 150 meter, namun mau bagaimana lagi," ujarnya.
Para pengendara yang melintas di ruas Jalan Antara, Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti harus bersikap sombong agar tidak celaka.
Pasalnya, pengendara harus fokus dan berhati-hati melintas di jalan yang dipenuhi lubang dan patahan.
"Agar tidak celaka pengendara yang lewat harus sombong. Jangan menoleh atau menyahut jika ditegur, harus fokus menghindari lubang dan patahan," ujar warga setempat, Zaini saat ditemui Tribunpekanbaru.com, Selasa (10/7/2018).
Zaini mengungkapkan, sudah sering wakil rakyat dan pihak Pemkab Meranti berjanji untuk memperbaiki ruas jalan tersebut.
Namun, hanya 150 meter saja ruas jalan tersebut yang diperbaiki pemerintah.
"Padahal panjang jalan tersebut mencapai 800 meter, hampir satu kilometer. Namun cuma 150 meter yang diperbaiki," ujarnya.
Sucipto, warga lain menambahkan, warga yang kecewa juga melakukan aksi dengan cara menanam sejumlah pohon di titik jalan yang rusak.
Baca: Wacana Pemko Swastanisasi Parkir, Roni: Jangan untuk Try and Error
Baca: VIDEO: Di Daerah Ini Polwan Diminta Pakai Celana Pendek Saat Atur Lalu Lintas
Selain menanam pohon di ruas jalan, warga yang geram juga memasang plang berisi ungkapan kekecewaan warga terhadap pemerintah.
"Dari zaman Bengkalis hingga mekar jadi kabupaten sendiri, jalan ini belum pernah diperbaiki. Padahal, perbaikan jalan ini sudah lama kami usulkan," ujar Sucipto.
Ia juga mengungkapkan, warga sudah dua kali menanam pohon di jalan tersebut.
Penanaman pohon pertama kali di jalan tersebut dilakukan pada tahun 2017 lalu.
"Kami minta pemerintah segera perbaiki jalan ini. Kalau bisa, diperlebar sekalian agar mobil Damkar dan Ambulan bisa masuk jika terjadi musibah," ujar Sucipto. (*)