Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ibadah Haji 2018

Kisah Kapal Haji Masa Lalu: Ambulombo, Satu Bulan Perjalanan Antar Jamaah Haji ke Tanah Suci

Kapal Ambulombo diberangkatkan dari tiga pelabuhan di Indonesia, yakni Surabaya, Tanjung Priok (Jakarta), dan Padang.

Editor: M Iqbal
Dok. Kemenag/haji.kemenag.go.id via Kompas.com
Kapal Ambolombo, salah satu kapal pengangkut jemaah haji pada 1960-an. Kapal ini berangkat dari Jakarta dan Palembang langsung menuju Jeddah.(Dok. Kemenag/haji.kemenag.go.id via Kompas.com) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Sebelum 1979, pemberangkatan jamaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi menggunakan dua pilihan moda transportasi, yaitu jalur laut dan udara.

Pengangkutan jamaah calon haji menggunakan transportasi udara dimulai sejak 1952.

Sementara, penggunaan kapal laut sudah berlangsung sejak dulu hingga terakhir pada 1979.

Banyak kisah dari perjalanan haji menggunakan kapal laut.

Di Indonesia, ada beberapa kapal laut yang melayani perjalanan haji. Satu di antaranya adalah Kapal Ambulombo.

Harian Kompas, 12 Januari 1966, memberitakan, Kapal Ambulombo diberangkatkan dari tiga pelabuhan di Indonesia, yakni Surabaya, Tanjung Priok (Jakarta), dan Padang.

Kapal ini mengangkut sekitar 400 jemaah calon haji, dengan lama perjalanan sekitar satu bulan.

Baca: Jamaah Haji Ini Bertemu Orang tak Pandai Sholat di Tanah Suci Makkah

Suasana salat berjamaah calon jemaah haji di geladak Kapal Ambulombo.(Dok. Kemenag/haji.kemenag.go.id)

Kisah yang terdokumentasikan soal perjalanan Kapal Ambulombo mengantarkan calon jemaah haji menuju Tanah Suci, di antaranya, saat kapal ini mengalami kerusakan pada 1966.

Saat itu, Biro Penerangan Departemen Urusan Haji, seperti dikutip Harian Kompas, 22 Januari 1966, menyebutkan, rusaknya kapal ini menyebabkan jemaah diangkut menggunakan kapal haji lainnya, yaitu Kapal Tjut Nyak Dien dan Kapal MH Thamrin.

Dengan pemindahan kapal ini, maka Kapal Tjut Nyak Dien dan Kapal MH Thamrin mengalami beberapa perubahan rute, yaitu:

Baca: Jamaah Haji Masuk Asrama, Ini Kumpulan Doa dan Lafaz Niat dari Tamattu hingga Ifrad

Kapal Tjut Nyak Dien

Kapal Tjut Nyak Dien yang bertolak dari Jakarta dengan mengangkut 611 jemaah pada 26 Januari 1966, singgah di Padang pada 28 Januari 1966 untuk mengangkut 185 jemaah calon haji.

Pada 30 Januari 1966, kapal ini singgah di Sabang (Banda Aceh), dan mengangkut 100 jemaah calon haji. Setelah itu, kapal diberangkatkan ke Jeddah.

Kapal MH Thamrin

Kapal MH Thamrin berangkat dari Surabaya pada 25 Januari 1966 dengan mengangkut 581 orang.

Kemudian, kapal ini singgah di Palembang pada 30 Januari 1966 untuk mengangkut 289 jemaah calon haji.

Rute selanjutnya kapal ini adalah Dumai (Riau) pada 2 Februari 1966 dengan mengangkut 238 orang jemaah calon haji.

Dari Riau, kapal berangkat menuju Jeddah.

Tak ada keterangan kapan terakhir Kapal Ambulombo digunakan untuk pengangkutan haji.

Pemberitaan Harian Kompas, 23 April 1968, menyebutkan, kapal ini seharusnya sudah "diistirahatkan" karena sudah menjadi besi tua.

Konstruksi baja badan kapal sudah sangat tua dan tipis.

Baca: Isak Tangis Keluarga Iringi Keberangkatan Calon Jamaah Haji Kota Pekanbaru ke Batam

Kapal Ambulombo yang dibeli dari Australia merupakan kapal keluaran tahun 1935.

Pada tahun 1968, tipe dan sparepart kapal itu sudah tidak diproduksi lagi.

Dengan keterbatasan perangkat pengganti, jika Kapal Ambulombo mengakami kerusakan, maka spareparts diganti secara darurat terus menerus.

Selain itu, lambung flat baja pada bagian bawah kapal tersebut rata-rata sudah sangat tipis yaitu kira2 5 mm.

Sementara, as pada dua propeller atau baling-baling kapal sering bocor.

Akibatnya, Kapal Ambulombo mengalami kerusakan hampir setiap tahun dengan kondisi mesin dan pipa kapal yang sudah sangat tua.

Baca: 6 Doa Tawaf Bagi Jamaah Haji Saat Menjalankan Ibadah di Tanah Suci

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kapal Haji pada Masa Lalu: Ambulombo", https://nasional.kompas.com/read/2018/07/19/14291921/kisah-kapal-haji-pada-masa-lalu-ambulombo.
Penulis : Mela Arnani
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved