Sumatra Barat
MUI Sumbar Tolak 'Islam Nusantara' di Ranah Minang
Nama Islam sudah sempurna dan tidak perlu lagi ditambah dengan embel-embel apapun.
Jika dimaksudkan "Islam Nusantara" adalah Islam toleran, tidak radikal kemudian memperhadapkan dengan kondisi Timur Tengah sekarang, maka sikap ini mengandung tuduhan terhadap ajaran Islam sebagai pemicu lahirnya sikap radikal dan tindakan kekerasan.
Ini merupakan penzhaliman terhadap Islam dan pandangan yang dangkal terhafap konflik Timur Tengah.
Ini juga pencideraan terhadap ukhhuwwah islammyyah antara kaum muslimin di dunia, karena perjuangan yang dilakukan oleh kaum muslimin seperti di Palestina, sangat tidak pantas dilabel dengan radikalisme dan kekerasan. Seharusnya mereka mendapatkan simpati kita kaum muslimin di negeri ini sebagaimana mereka memperlakukan kita di saat perjuangan kemerdekaan Indonesia dahulunya.
Dengan berbagai alasan di atas yang merupakan sebagain kecil dari alasan yang dipertimbangkan oleh peserta Rakorda, maka kami MUI Sunbar dan MUI Kab/Kota se-Sumbar menyatakan tanpa ada keraguan bahwa: "Islam Nusantara" dalam konsep/ pengertian/ definisi apapun tidak dibutuhkkan di Ranah Minang (Sumatera Barat). Bagi kami, nama "Islam" sudah sempurna dan tidak perlu lagi ditambah dengan embel-embel apapun.