Awalnya Ngaku Suami Tewas Bunuh Diri, Tak Disangka Ternyata Dibunuh Pakai Palu Gara-gara Cemburu
Desy tega membunuh suaminya lantaran dibakar api cemburu. Desy kerap memergoki Fendik mendua.
TRIBUNPEKANBARU.COM, SURABAYA - Air mata Desy bergelinang, sesekali ia menyeka keringat menggunakan tisu.
Desy hanya bisa terdiam dan tertunduk lesu saat saksi dari kepolisian memberikan keterangan atas kasus pembunuhan yang menjeratnya.
Desy adalah terdakwa kasus pembunuhan terhadap suaminya, Fendik Tri Oktasari.
Pada sidang lanjutan hari ini, Selasa (24/7/2018) di Ruang Tirta 2, majelis hakim menghadirkan saksi anggota Polsek Karang Pilang Wahyu Ramadani.
Wahyu menguraikan saat dirinya mendatangi tempat kejadian perkara mendapati beberapa kejanggalan.
Jenazah Fendik tak benar-benar dalam kondisi tergantung.
Baca: Intip Nasib Percintaan di Bulan Agustus 2018 Menurut Zodiak, Waktu yang Tepat Virgo Membuka Hati
Baca: Aturan Baru BPJS Kesehatan Bikin Bingung Pasien, Ini yang Wajib Anda Tahu
Baca: Tanpa Disadari, Diam-diam Google Merekam Percakapan Kita, Begini Cara dan Dampak Buruknya!
"Lututnya masih menempel di lantai seperti bersimpuh. Tali pengikat tak kuat menopang berat badan," katanya.
Wahyu adalah anggota pihak kepolisian Karang Pilang yang pertama kali mendatangi lokasi kejadian.
Ia meminta Desy dan warga sekitar untuk memberikan keterangan sementara.
"Saya tanya ke tetangga apa semalam terdengar ada cekcok di dalam rumah yang ditinggali Fendik dan Desy. Saya juga meminta keterangan ke Desy, dia menjawab 'bunuh diri'," ujarnya.
Wahyu tak percaya begitu saja, sebab ada kejanggalan lain.
Fendik diyakini tak mengakhiri hidupnya dengan gantung diri sebab ada luka pukulan benda tumpul di kepala bagian kanannya.
Ia pun menduga sementara Fendik tewas dibunuh.
Lalu Wahyu melihat kondisi rumah, hasilnya tak ada kerusakan di jendela maupun pintu.
"Desy awalnya memberikan keterangan berbelit. Ia tetap menyatakan bahwa suaminya mati bunuh diri," ucapnya di hadapan majelis hakim.
Pihak kepolisian pun menempuh jalan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya Fandik.
Kepolisian juga mengundang Desy ke ruang autopsi, untuk membuktikan penyebab kematian Fendik.
"Desy langsung menangis dan mengakui bahwa dia telah membunuhnya dengan mengempaskan palu ke kepala Fendik," paparnya.
Majelis Hakim yang diketuai Agus Hamzah bertanya kepada terdakwa tentang kesaksian yang dibeberkan Wahyu lalu iya jawab dengan nada lirih.
"Yaaa," Pungkas Desy sembari kembali ke kursi pesakitan.
Desy tega membunuh suaminya lantaran dibakar api cemburu. Desy kerap memergoki Fendik mendua. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Seorang Istri di Surabaya Bunuh Suami karena Cemburu, Desy Awalnya Mengaku Suaminya Gantung Diri