Demo GoCar Pekanbaru

Begini Keadaan Mitra GoCar yang Mogok Makan di Depan Kantor GoJek Pekanbaru

Aksi mogok makan yang dilakukan mitra GoCar, Don Marzal berlanjut, Selasa (7/8/2018). Puluhan mitra GoCar lainnya sesama driver ikut mendampingi.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Afrizal
TribunPekanbaru/Rizky Armanda
Aksi mogok sopir gocar di Pekanbaru Senin (6/8/2018) 

Dimana, nilai insentif mereka yang sebelumnya Rp 220 ribu, turun drastis menjadi Rp 90 ribu.

Mereka menilai angka ini sangatlah kecil dan tak manusiawi. Rp 90 ribu dianggap tak dapat mengimbangi rupiah yang mereka keluarkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Pengendara GoCar ini menuntut agar nilai insentif yang mereka dapatkan, dikembalikan ke sedia kala, yakni sebesar Rp 220 ribu.

Tak hanya sendiri, Don Marzal ditemani puluhan pengendara GoCar lain. Mereka memberikan dukungan kepada teman senasib-sepernanggungannya itu.

"Saya akan tetap mogok makan sampai tuntutan kami dipenuhi. Kembalikan nilai insensitif seperti semula," kata pria yang mengaku sudah dari Oktober 2017 menjadi sopir GoCar.

Baca: Terkait Pidato Berantem Jokowi, JK: Jokowi Kan Tidak Katakan Hantam, Cuma Mempertahankan Diri

Baca: Lowongan Kerja Pertamina Sudah Bisa Diakses, Ini Situs Resminya

Disebutkan Don Marzal, dirinya sangat berharap banyak, bisa mendapat kesejahteraan dengan menjadi sopir GoCar. Karena pekerjaan ini adalah satu-satunya yang menjadi andalannya dalam mencari nafkah.

Dia hanya berpesan, nanti jika sewaktu-waktu dirinya drop, teman-temannya bisa membantu untuk memberikan infus.

Sejumlah pengendara GoCar atau yang biasa disebut mitra GoCar, menggelar aksi protes di depan kantor Gojek Indonesia di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (6/8/2018).

Adapun hal yang menjadi tuntutan mereka adalah soal insentif yang dinilai tidak sesuai dan hanya menguntungkan sebelah pihak saja, dalam hal ini GoJek Indonesia.

Yose, salah seorang mitra GoCar menuturkan, dia dan kawan-kawannya sepakat meminta agar nilai insentif dikembalikan ke nilai awal.

"Dulu Rp 220 ribu, sekarang diturunkan jadi Rp 90 ribu. Itu pun dipotong lagi 20 persen dalam setiap biaya perjalanan yang rata-rata Rp 12 ribu," ungkap Yose.

Dipaparkan Yose, untuk mendapatkan insentif tersebut, para mitra GoCar terlebih dahulu harus mencari 12 poin atau 12 konsumen.

"Mitra seharusnya saling menguntungkan, baik kami supir GoCar maupun GoJek sendiri. Tapi kalau Rp 90 ribu ini menurut kami tidak manusiawi. Nilainya sangat turun drastis. Belum lagi dipotong," tegas dia.

Menurut Yose, angka ini tidak sesuai dengan biaya pengeluaran supir GoCar dalam sehari. Dimana mereka harus mengeluarkan biaya bahan bakar mobil, makan, dan lain-lain dan nilainya sangat jauh dari insentif yang diberikan saat ini.

Baca: Temuan Handuk Basah di Gedung DPRD Batam, Awal Berkembang Rumor Asusila Anggota DPRD Kampar

Untuk itu Yose dan kawan-kawan ingin agar nilai insentif dikembalikan lagi ke nilai awal.

"Kalau tuntutan kami tidak direspon, maka akan ada aksi yang lebih besar lagi. Teman-teman di Jambi, Bukittinggi, Padang juga mengalami hal yang sama. Ini masalahnya nasional," paparnya.

Selain masalah insentif, mitra GoCar ini juga mempertanyakan soal sistem Pemutusan Mitra yang dilakukan GoJek.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved