Mau Umur Panjang, Jangan Tidur Terlalu Lama

Tidur cukup 7-8 jam setiap malam. Namun, tidur melebihi waktu tersebut justru bisa membahayakan.

Editor: Ariestia
Geber86
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tidur merupakan salah satu aktivitas yang diperlukan oleh tubuh. Dampaknya besar bagi kesehatan.

Tidur cukup 7-8 jam setiap malam. Namun, tidur melebihi waktu tersebut justru bisa membahayakan.

Laman The Sun merilis artikel yang menyebut orang yang tidur selama 10 jam, 30 persen lebih mungkin meninggal sebelum waktunya, dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam.

Angka yang diperoleh berdasarkan sebuah penelituan itu mengungkap, tidur selama lebih dari 10 jam terkait dengan peningkatan risiko kematian karena stroke dan gangguan kardiovaskular.

Baca: Fakta Baru Pembunuhan Ferin Diah Anjani: Pelaku Ternyata Punya Perlaku Seks Menyimpang

Tercatat ada potensi gangguan sebesar 56 persen karena stroke, dan 49 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Kualitas tidur yang buruk juga terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 44 persen.

Data ini tertuang dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.

Peneliti utama Dr Chun Shing Kwok mengatakan kepada laman Mirror, penelitian semacam ini memiliki dampak kesehatan masyarakat yang penting.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini;Scorpio Akan Dibayangi Masa Lalu, Taurus Diminta Jangan Boros

Menurut dia, temuan itu menunjukkan bahwa tidur berlebihan adalah penanda peningkatan risiko kardiovaskular.

"Jika pola tidur yang berlebihan ditemukan, terutama jangka waktu yang panjang dari delapan jam atau lebih, maka dokter harus mempertimbangkan pemeriksaan untuk faktor risiko kardiovaskular,” ungkap Kwok.

Apa penyebabnya?

Berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi terlalu banyak tidur. Bagi mereka dengan hipersomnia, tidur berlebihan merupakan gangguan medis.

Baca: Sidang Lanjutan Perceraian Sule, Lina Dikabarkan Tidak Hadir

Menurut WebMD, kondisi ini menyebabkan orang-orang menderita kelelahan ekstrim sepanjang hari, yang biasanya tidak bisa diselesaikan dengan tidur siang.

Mereka juga tidur untuk waktu yang sangat lama di malam hari.

Obstructive sleep apnea dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan tidur karena mengganggu siklus normal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved