Asian Games 2018
Panitia Asian Games 2018 Layani Tamu Penting dengan Mobil Listrik
Pemerintah Sumatera Selatan menghadirkan mobil listrik hidrogen yang akan melayani tamu-tamu penting saat perhelatan akbar Asian Games 2018
Sebenarnya, teknologi mobil listrik itu sudah ada dari era 1960an, tapi perkembangannya tidak mendapat respons bagus oleh masyarakat.
Buktinya, Ford pernah memperkenalkan Comuta, mobil kompak dua penumpang berteknologi listrik murni pada 1967.
Mobil ini merupakan prototipe, dibekali empat baterai bertegangan 12 volt, mampu menggerakkan Comuta sejauh 60 km dengan rata-rata kecepatan 40 kpj sekali pakai. Bisa juga diajak ngebut sampai 60 kpj.
Meskipun masih berupa konsep, namun keberadaan Comuta merupakan bukti otentik kalau teknologi mobil listrik bukan barang baru.
Kini, sejumlah pabrikan otomotif masih berupaya menjadikan teknologi itu terbukti dan bisa diandalkan.

Uniknya, ada kutipan Leonard Crossland, Direktur Pelaksana Ford pada waktu itu mengatakan, "Kami harap mobil listrik bisa bisa mulai layak secara komersial dalam 10 tahun ke depan, meskipun kami percaya jenis kendaraan in akan digunakan terutama untuk mobil pengantar di dalam kota atau mobil belanja di pedesaan."
Crossland melanjutkan, "Mesin pembakaran internal (konvensional) akan masih menjadi yang utama untuk perjalanan jarak jauh dan penggerak industri otomotif, tapi kami juga yakin kalau mobil listrik punya peran menemukan masa depan transportasi manusia nantinya."
Setelah 10 tahun perkenalan Comuta, seperti diketahui, tidak ada perkembangan apa-apa soal mobil listrik.
Namun, kini, hampir semua pabrikan berlomba-lomba menyiapkan mobil listrik untuk dijual ke pasar.
Sebagai ikon sejarah perkembangan industri otomotif dunia, dua unit Ford Comuta saat ini masih tersimpan dengan apik di Museum Ilmu Pengetahuan London, di Inggris. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Alex Noerdin Terima 2 Mobil Listrik Hidrogen untuk Layani Tamu Asian Games, Berikut Keunggulannya