Asian Games 2018
Komentari Cabor Bulutangkis, Berikut Deretan Isitilah Terbaru Valentino 'Jebret' Simanjuntak
Pada momen Asian Games 2018 ini, Valentino didaulat menjadi komentator cabor Bulutangkis. Berikut istila-istilah baru badminton yang Dia sebut
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Valentino 'Jebret' Simanjuntak dikenal sebagai komentator sepakbola Indonesia.
Nama Valentino melambung setelah istilah Jebret menjadi viral di sosial media dan diperbincangkan masyrakat Indonesia.
Melansir Wikipedia, pertandingan Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) usia di bawah 19 tahun (U-19) tak lepas dari meriahnya komentar orang soal sang komentator bola, Valentino Simanjuntak.
Dari awal hingga akhir pertandingan berlangsung, Valentino kerap berseru jebret.
Aksi jebret Valentino pun mengundang reaksi positif dan negatif. Meski demikian, kata jebret pun jadi populer di jejaring sosial Twitter.
Ia pun menceritakan asal pengunaan kata jebret tersebut.
Awalnya, Valentino kerap membawakan acara play by play yang lebih mengarah ke Inggris.
Biasanya, ia menyampaikan data-data sambil menyebutkan nama pemain bola.
Baca: Berhasil Masuk Final 400 M Ganti di Asian Games 2018, Ternyata Belum Catatan Waktu Terbaik Azzahra
Baca: Hasil Semifinal Bulutangkis Putri Asian Games 2018: Gregoria Kandaskan Peringkat 2 Dunia
Baca: Tumpukan Sampah Semakin Menjadi di Pekanbaru, Baunya Bikin Warga Sampai Nyebut Ampun
Tapi, waktu menjadi komentator AFF, ada permintaan khusus.
Ia diminta membawakan gaya Amerika Latin dan Italia, dari permintaan itulah, Valentino pun mencoba gaya komentator ala Radio Republik Indonesia dan gaya di kampung-kampung.
Valentino mencari kata yang lebih sesuai dan lebih untuk menggambarkan serunya detik-detik tendangan gol.
Ia pun menjajal kata jebret pada waktu timnas U-19 Indonesiamelawan Malaysia.
Inspirasi kata jebret itu berdasarkan dari pengalaman Valentino kecil waktu main bola di kampungnya.
Kata jebret kerap terucap waktu bermain bola pada masa kanak-kanaknya di tempat masa kecilnya, Srengseng Sawah.
Sementara kata oow-oow-oow digunakan Valentino pada pertandingan pertama sampai pertandingan ketiga AFF.
Ketika mengucapkan oow-oow-oow, Valentino merasa kurang cocok.
Baca: Fatwa MUI : Vaksin MR Haram Tapi Boleh Jika Terpaksa. Ini Penjelasannya
Baca: LIVE STREAMING Timnas Sepakbola Putri Indonesia Vs Korea Selatan, Kick Off Sore Ini
Baca: Nokia, Xiaomi dan Oppo Luncurkan Ponsel Baru Pekan Ini
Ia merasa kepanjangan dan kurang sesuai. Akhirnya, kata oow-oow-oow itu hanya dipakai kalau peluang mencetak gol terbuang.[3]
Kemudian di tahun 2015, Valentino juga memperkenalkan kata jedar untuk terjadinya gol pada siaran langsung sepakbola yang ditayangkan oleh NET. yakni pada turnamen Piala Jenderal Sudirman, Bali Island Cup, dan Piala Bhayangkara.
Setelah itu, istilah-istilah baru bermunculan dari Valentino. Seperti, tendangan LDR, Umpan antar benua, prahara rumah tangga dan lain sebagainya.
Pada momen Asian Games 2018 ini, Valentino didaulat menjadi komentator cabor Bulutangkis.
Baca: Dikenal Murah dengan Spek Gahar, Tapi Empat Ponsel Xiaomi Ini Harganya Lumayan
Dia mengkomentari kedua pertandingan yang dimainkan kedua tim beregu Indonesia.
Menariknya, pada perannya kali ini, Valentino kembali memunculkan istilah -istilah baru untuk bulutangkis.
Berikut tribunpekanbaru.com rangkum dari beberapa pertadningan yang telah Dia komentari.
Baca: Bukan Xiaomi atau iPhone, Ini Tipe Hape yang Dipakai Iriana Berselfie bersama Jokowi
Baca: China Kokoh Di Puncak, Indonesia Di Posisi 4 Perolehan Medali Sementara Asian Game 2018
Jeb Jeb Jeb
Jebret
Cakep
Smash Paku Bumi
Pukulan Iris Bawang
Mengulir Manja di atas net
Pukulan Menipu, pasal 378
jangan kasih kendor
tipis-tipis sedang
eaaa
idih,idih