Asian Games 2018
Jadi Pemulung Demi Sepatu Latihan, Atlet Kembar Lena Leni Raih Prestasi Melalui Sepak Takraw
Atlet kembar Asian Games 2018 cabor sepak takraw asal Indonesia, Lena Leni ternyata pernah menjadi pemulung demi sepatu latihan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Atlet kembar Asian Games 2018 cabang olahraga (cabor) sepak takraw asal Indonesia, Lena Leni ternyata pernah menjadi pemulung demi sepatu latihan.
Kepahitan hidup tidak membuat mereka putus asa, namun tetap semangat dan berhasil terpilih menjadi atlet yang berlaga di Asian Games 2018.
Kini, pelajaran hidup itu membawa mereka mengharumkan nama Indonesia.
Lena Leni saat ini menjadi atlet andalan Indonesia di cabang olahraga sepak takraw.
Baca: Neno Warisman Dihadang di Bandara Pekanbaru, Angkasa Pura Angkat Bicara
Baca: Fadli Zon Sebut Penghadangan Neno Warisman sebagai Usaha Memberangus Demokrasi
Kisah mereka kami rangkum dalam lima fakta kehidupan Lena Leni.
Siapa sangka, sebelum menjadi atlet, dua gadis yang diunggulkan dalam cabang olahraga Sepak Takraw ini sempat menjalani kerasnya hidup agar terus bisa bertahan.
Alasan mereka menjadi atlet pun mungkin terkesan sederhana.
Yaitu demi bisa terus bersekolah.
Baca: Massa Pendukung Minta Mobil yang Membawa Neno Warisman Dikeluarkan dari Bandara
Baca: Ustadz Abdul Somad Puji Kecerdasan Penulis Novel Haji Bacpaker Ini
Berikut TribunStyle.com rangkum kisah inspiratif Lena dan Leni sampai bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
1. Jadi Pemulung hingga Buruh Cuci Demi Beli Sepatu Bekas
Bak kisah di film, dua anak kembar asal Indramayu, Jawa Barat ini sempat menjadi buruh cuci dan pemulung demi bisa membeli sepatu bekas untuk latihan.
Setiap paginya, Lena dan Leni akan mengais barang rongsokan di pinggir sungai untuk kemudian dijual pada pengepul.
2. Bermula dari Keinginan untuk Sekolah Gratis
Lena-Leni awalnya tak tahu sama sekali tentang seluk beluk sepak takraw.
Karena ingin tetap melanjutkan sekolah ke tingkat SMA, mereka pun berusaha menjadi atlet sepak takraw untuk mendapatkan fasilitas sekolah gratis.
Keduanya mulai menggeluti sepak takraw pada 2016 silam.
3. Sempat Diminta Jadi TKW
Sebelum memutuskan menjadi atlet, Lena-Leni sempat diminta oleh kedua orangtua mereka untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) demi membantu perekonomian keluarga.
Seperti diketahui, ayah Lena-Leni, Surtina, hanyalah seorang buruh tani.
Sementara ibu mereka, Toniah, sehari-harinya bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Namun, keduanya menolak bujukan tersebut dan bertekad untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
4. Sukses Berangkatkan Haji Orangtua
Perjuangan dan tekad besar Lena-Leni mengubah kehidupan perekonomian keluarganya tak sia-sia.
Jerih payah mereka terbayarkan hingga berhasil memberangkatkan kedua orangtua mereka untuk berhaji pada 2014 lalu.
5. Raih Berbagai Penghargaan
Sejak resmi menyandang status 'atlet nasional' 2007 silam, Lena-Leni telah menorehkan berbagai prestasi untuk Indonesia.
Pada perhelatan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, si kembar berhasil meraih medali perunggu.
Di turnamen paling bergengsi untuk cabor sepak takraw, King's Cup 2016 silam Lena Leni juga berhasil membawa pulang medali emas.
Mereka juga sukses menggondol medali perak dalam ajang Sea Games 2017 lalu.
Sukses selalu, Lena dan Leni! (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 5 Fakta Si Kembar Lena-Leni, Atlet Sepak Takraw Asian Games 2018 - Jadi Pemulung Demi Sepatu Latihan