Polemik Vaksin MR
Diskes Pekanbaru Bertemu Kemenkes RI dan MUI Pusat Bahas Kelanjutan Imunisasi Vaksin MR
Kadiskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy bertemu pihak Kemenkes dan pihak MUI Pusat guna membahas kelanjutan imunisasi vaksin MR
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Terlebih pascakeputusan MUI yang menyatakan serum vaksin MR haram karena mengandung babi dan human deploid cell atau bahan dari organ manusia.
"Jumlah anak yang divaksin terus mengalami penurunan. Petugas kami di Puskemas juga banyak yang menolak melakukan vaksinasi ke anak-anak karena mereka takut setelah mengetahui vaksin itu haram," katanya.
Tidak hanya itu, keputusan untuk menghentikan sementara vaksin MR ini juga akibat banyak protes dan keberatan yang diajukan oleh sejumlah organisasi dan elemen masyarakat yang menuntut vaksin campak yang jelas dinyatakan haram oleh MUI tersebut untuk segera dihentikan.
Baca: RSUD Rohul Berhasil Kurangi Hutang dengan Efisiensi Anggaran
Baca: Ustaz Cepot Meninggal Dunia, Almarhum Sempat Cerita Penyakit yang Dideritanya
"Atas dasar itulah kemudian kami melaporkan ke Walikota, Wakil Walikota dan Sekda untuk melakukan penundaan imunisasi MR," katanya.
Padahal sejak tanggal 1 Agustus lalu, Diskes Pekanbaru setiap hari rutin turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan imunisasi vaksin MR.
Sejauh ini, sudah 1.053 sekolah yang mengikuti program vaksinasi ini. Rinciannya, Paud 219 sekolah, TK 329 sekolah, SD dan MI 346 sekolah, SDLB 10 sekolah, SMP/MTs 133 sekolah dan 16 Pondok Pesantren.
Sedangkan jumlah anak yang sudah divaksin MR sebanyak 39.236 dari 196.848 target anak yang akan diimunisasi.
Capaiannya sekitar 16 persen dari target Diskes Pekanbaru sampai tanggal 24 Agustus terealisasi 70 persen. (*)