Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sepenggal Kisah yang Mengiris Hati Antara Kehidupan Bung Hatta dan Zumi Zola

Coba bandingkan kehidupan Zumi Zola dengan Mohammad Hatta, founding father sekaligus Wakil Presiden Pertama Indonesia.

Kolase Tribunpekanbaru.com
Zumi Zola dan Bung Hatta 

Kisah lain betapa kerasnya Bung Hatta untuk tidak memakai uang negara atau uang yang bukan haknya terjadi pada 1971.

Saat itu Bung Hatta didampingi istrinya, Rachmi Hatta dan putri bungsunya, Halida Nuriah Hatta berobat ke Belanda.

Karena menyandang status mantan wapres, maka semua biaya pengobatan Bung Hatta ditanggung negara.

Usai berobat dan pulang ke Jakarta, Bung Hatta meminta sekretaris pribadinya, Iding wangsa Wijaya untuk merinci semua pengeluaran selama berobat di Belanda.

Pengeluaran itu kemudian dibandingkan dengan uang yang diterima dari Sekretariat Negara.

Setelah dihitung ternyata ada uang tersisa. Hatta lalu memerintahkan Iding Wangsa mengembalikannya ke Sekretariat Negara.

Sepulang dari Sekretariat Negara Iding wangsa malah stres. Sebab staf Sekretariat Negara menolak pengembalian sisa uang perjalanan Bung Hatta.

Pihak Sekretariat Negara berkata, uang yang sudah dikeluarkan dianggah menjadi milik orang yang dibiayai negara.

Sementara saat Iding menyerahkannya lagi ke Hatta, pria sederhana itu menolak untuk menerima dan memaksa Iding mengembalikannya lagi ke Istana.

Hatta memang selalu tegas dalam memegang prinsipnya satu itu. Pada 1952, misalnya.

Bung karno pernah menawari pesawat terbang yang biayanya ditanggung negara untuk pergi haji. Namun Hatta menolak.

Dia memilih berhaji sebagai rakyat biasa dengan memakai honornya sebagai penulis.

Kisah lain yang tak kalah mengharukan adalah saat Hatta merahasiakan rencana pemerintah melakukan senering atau penyederhanaan mata uang rupiah kepada keluarganya.

Ceritanya, Rachmi Hatta tiap bulan menyisihkan uang belanja untuk ditabung. Rencananya, andai sudah terkumpul akan dipakai membeli mesin jahit.

Tak dinyana saat uang sudah terkumpul, tiba-tiba pemerintah mengumumkan kebijakan pemotongan nilai mata uang rupiah, Rp1.000 menjadi Rp1.

Dengan sedih Rachmi mendatangi suaminya:

"Pak, Bapakkan pasti tahu pemerintah akan melakukan senering. Mengapa Bapak tidak memberitahu Ibu?"

Bung Hatta menjaawab, "Bu, itu kan rahasia negara. Kalau Bapak beritahu Ibu, itu bukan rahasia lagi."

Begitulah karakter Hatta. Sampai titik darah penghabisan, dia tidak pernah dan tidak akan mau mengambil uang milik negara walau sepeser pun.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved