Kisah Amar Sang Penakluk King Kobra, Pernah Digigit Ular Gadung Luwuk Hingga Muntah Darah

Ini kisah Amar Sang Penakluk King Kobra, pernah digigit ular Gadung Luwuk hingga muntah darah.

Editor: harismanto
Tribun Pekanbaru/doddy vladimir
Muammar Syahida atau akrab disapa Amar Sang Penakluk ular King Kobra 

Selain dipelihara, ular-ular tersebut terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar.

Amar mengaku pernah mengalami peristiwa tak menyenangkan, yakni digigit ular peliharaan sendiri.

Ular tersebut termasuk kategori berbisa, nama ilmiahnya trimeresurus albolabris atau biasa disebut ular gadung luwuk (Jawa).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 2012.

Muammar Syahida saat sedang beratraksi dengan ular jenis King Cobra yang ia tangkap di daerah Pelalawan, Senin (9/4). Amar yang telah menyukai dan memelihara ular sejak kecil ini memiliki 15 ekor ular yang dipeliharanya. Selain itu ular-ular peliharaannya terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar.
Muammar Syahida saat sedang beratraksi dengan ular jenis King Cobra yang ia tangkap di daerah Pelalawan, Senin (9/4). Amar yang telah menyukai dan memelihara ular sejak kecil ini memiliki 15 ekor ular yang dipeliharanya. Selain itu ular-ular peliharaannya terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir)

Tepatnya saat dia melakukan edukasi di salah satu panti asuhan di Semarang.

"Setelah acara selesai, ular tersebut saya pegang kepalanya untuk dimasukkan ke dalam karung yang khusus buat ular berbisa. Tapi naas, saat kepalanya saya pegang, taring ular tersebut keluar dan mengenai jempol tangan kiri saya sampai dikunyahnya," beber dia.

Sontak saja, Amar langsung menjatuhkan ular tersebut ke lantai.

Melihat itu, teman-teman Amar yang ada saat itu pun panik.

Amar kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat muntah darah dua kali, setengah jam setelah digigit ular.

Selama empat hari lamanya, dia terbaring di rumah sakit.

Lantaran tak ada perubahan, ia kemudian dilarikan ke Yogyakarta.

"Di sana cuma menggunakan pengobatan tradisional. Alhamdulillah luka saya bisa sembuh meski ada beberapa tahapan pengobatan sendiri dan hasilnya jempol kiri saya cacat akibat racun dari ular tersebut," tutur dia.

Kata Amar, hal seperti itu memang sudah menjadi resiko tersendiri baginya.

Terlebih cara dia dalam menangani ular waktu itu salah.

"Sebagai pelajaran aja, agar tetap hati-hati untuk kedepannya. Kapok sih nggak, cuma harus lebih berhati-hati lagi. Sampai sekarang koleksi ular berbisa saya juga banyak," tutupnya. (rzk)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved