Rupiah Siang Ini Anjlok ke Level Rp 14.933. Ini Penyebab Melemahnya Rupiah dan Mata Uang Negara Lain
Sempat dibuka di level Rp 14.925 per dollar AS, Rabu (5/9/2018) pagi, rupiah kembali anjlok ke level Rp 14.933 per dollar AS pada siang ini.
Faktor-faktor ini diperburuk dengan perang perdagangan yang mana AS memberi tarif lebih tinggi pada barang-barang asing yang masuk (impor).
Laporan terbaru diperkirakan tarif hingga $ 200 miliar hanya pada impor barang Cina, angka tersebut tidak termasuk tarif pada baja, aluminium dan produk lainnya dari negara lain.
Apa pun hasil perang dagang ini, tetap mendorong investor untuk mencari tempat yang lebih aman untuk menyimpan uang mereka, yakni di Amerika.
Ketergantungan pada pendanaan asing
Sementara itu, di pasar negara-negara berkembang terjadi penurunan investor asing, turunnya aliran dana, dan penurunan nilai mata uang mereka.
Pemicu anjloknya mata uang di Argentina, Turki, Afrika Selatan dan Indonesia memang semuanya berbeda, tetapi ada satu kesamaan.
Negara-negara itu tergantung pada pendanaan asing untuk sektor perdagangan dan defisitnya anggaran pemerintah.
Argentina telah terpuruk pada awal tahun akibat kekeringan terburuk dalam 50 tahun.
Kekeringan ini menurunkan produksi jagung dan kedelai, keduanya merupakan tanaman ekspor penting di negara tersebut.
Kebijakan liberalisasi yang diberlakukan di negara tersebut selama beberapa tahun terakhir,sudah cukup untuk membuat negara menjadi krisis.
IMF pun campur tangan dan pada bulan Juni menjanjikan pinjaman $ 50 miliar untuk negara itu.
Kemudian, pada bulan September, ekonomi Turki dihantam ketika terjadinya konflik politik dengan AS akibat penahanan seorang pendeta Amerika.
Konflik tersebut memicu diberlakukannya tarif atas barang-barang Turki, dan sanksi terhadap beberapa pemimpin Turki.
Hal itu menjadi pemicu hengkangnya investor asing dari Turki.
Indonesia kena dampak paling parah