Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bengkalis

Anak Berusia 10 Tahun di Bengkalis Mengalami Kelainan Jantung Sejak Lahir

Anak berusia 10 tahun bernama Irwan di Bengkalis mengalami kelainan jantung sejak lahir, dan kini ia terbaring lemah di RSUD Bengkalis

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Muhammad Natsir
Kondisi Irwan di rawat di ruangan 307 lantai 3 RSUD Bengkalis 

Laporan Wartawan Tribunbengkalis.com Muhammad Natsir

TRIBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Anak berusia 10 tahun bernama Irwan di Bengkalis mengalami kelainan jantung sejak lahir, dan kini ia terbaring lemah di ruangan 307 lantai 3 RSUD Bengkalis.

Mirisnya, orangtua Irwan yakni Miskam (50) dan Sumiah (43) merupakan keluarga yang kurang mampu, sehingga mereka tidak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan Irwan.

Saat ditemui Tribun, mereka berdua hanya menatap anaknya yang terbaring lemah di rajang kamar.

Baca: Pemindahan Bandara SSK II Belum Masuk Program Strategis Pemprov Riau

Baca: Kisah Sukitman, Agen Polisi yang Lolos dari Lubang Buaya Saat Terjadi Peristiwa G30S

Irwan mendapatkan perawatan itensif dari pihak RSUD Bengkalis sejak sembilan hari lalu.

Dia menderita penyakit kelainan jantung sejak kecil namun tidak pernah dilakukan pengobatan secara serius dari orangtuanya.

Bukan tanpa alasan, ibu dan ayahnya termasuk warga yang tidak mampu, jangankan untuk berobat Irwan, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja terasa sulit bagi mereka.

Miskam selama di Bengkalis kerja sebagai buruh di bedeng arang tempurung di desa tempat mereka tinggal.

Sementara Sumiah ibunya juga bekerja sebagai pembantu rumah warga di desa Bantan Timur kecamatan Bantan Tempat mereka tinggal.

Sumiah awalnya agak ragu untuk bercerita kondisi anaknya.

Baca: Mau Urus SIM di RSDC Pekanbaru, Fajri Tertipu oleh Calo

Baca: KPK Terima Laporan 19 Orang Terkait Dugaan Gratifikasi Tiket Asian Games 2018

Namun pelan pelan mulutnya mulai menceritakan apa yang dialami anak ke tiganya dari empat bersaudara sejak kecil hingga saat ini terbaring di rumah sakit.

Menurut pengakuan Sumiah, anaknya Irwan memang sejak lahir mengalami kelainan jantung.

Dirinya mengetahui kondisi sakitnya Irwan dari dokter di Puskesmas Selat Panjang tempat tingganya dulu.

"Bahkan pada usia tiga bulan Irwan mengalami penurunan berat badan secaara drastis. Kondisi badan panas dan rambutnya rontok semua," terangnya.

Sempat setiap hari Sumiah membawa anaknya ke Puskesmas Selat Panjang.

Bahkan sempat Irwan mengalami muntah darah.

"Irwan sempat di bawa ke rumah sakit Selat Panjang. Namun karena keterbatasan peralatan saat itu pihak rumah sakit merujuk Irwan untuk di bawa ke RSUD Bengkalis, " ungkapnya.

Setelah kejadian tersebut Irwan di rawat di rumah oleh keluarganya.

Baca: Wakil Rakyat Minta Walikota Publikasi ASN Pemko Pekanbaru yang Terlibat Korupsi

Baca: Poktan Usaha Berkah di Dumai Olah Jamur Tiram Jadi Makanan Ringan

Setelah berusia tiga tahun Sumiah dan keluarga pindah ke Bengkalis tepatnya di desa Bantan Timur kecamatan Bantan.

Sembilan hari lalu Irwan kembali dibawa ke rumah sakit oleh tetangga bersama orangtuanya karena warga mengetahui kondisi Irwan sudah sangat menyedihkan.

Badannya menyusut kecil tidak sesuai dengan usiannya yang saat ini sudah memasuki usia sepuluh tahun.

Sumiah mengatakan, dari keterangan dokter anaknya mengalami kelainan jantung dan beberapa penyakit lainnya.

Bahkan anaknya sekarang sulit untuk makan dengan keadaannya yang sekarang.

Dengan kondisi Irwan sakit Sumiah dan suaminya fokus menjaga anaknya di RSUD Bengkalis. "Kita jaga di sini bapak tidak kerja lagi, kalau makan kita diantar tetangga dan saudara dari kampung, "kata dia

Samiah terbantu untuk biaya pengobatan yang ditangung oleh BPJS Kesehatan. Sehingga dirinya dan suami tidak terlalu terbenani.

Sementara itu menurut Dokter Spesialis Anak RSUD Bengkalis Madya Ulfah Dania yang menangani Irwan, membenarkan pasiennya di diagnosa mengalami gangguan jantung atau Paten Ductus Arteriosus (PDA).

Ini merupakan hasil pemeriksana fisik dan hasil rongent yang dicurigai pasien mengalami PDA.

"Untuk diagnosa pasti apakah ini PDA atau bukan perlu dilakukan echocardiography, namun di rumah sakit ini belum bisa dilakukan karena belum ada sarananya, " terang Dokter Spesialis anak ini.

Baca: Beruang Masuk Kampung di Pelalawan, BKSDA Riau Pasang Perangkap

Baca: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bersahabat Sejak SD Hingga Kuliah, Istri dan Anak Saling Berteman 

Tindakan Echocardiohraphy ini sepengetahuan dokter untuk di Riau baru bisa dilakukan di Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru, karena di sana juga ada spesialis jantung anak.

Menurut dia, selain diagnosa kelainan jantung, Irwan juga mengalami sesak pada paru parunya.

Kemudian ditambah lagi inpeksi akibat gizi buruk yang dialami Irwan.

Saat ini pihak rumah sakit umum Bengkalis sedang memulihkan gizi pasien tersebut.

Sudah selama satu minggu asupan gizi diberikan.

"Dengan gizi yang terpenuhi maka akan naik berat badannya. Asupan gizi yang baik maka sedikit jantungnya akan berfungsi lebih baik dari saat ini," terang Dokter.

Selanjutnya jika kondisi pasien membaik baru akan dirujuk ke Pekanbaru untuk pengobatan kelainan jantung yang dialami.

"Alhamdullah sudah seminggu berat pasien sudah mulai bertambah. Mudah mudahan bisa segera membaik asupan gizinya dengan upaya yang kita lakukan ini," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved