Berita Riau
13 Titik Panas Terpantau di Riau, Asap Tipis Selimuti Pekanbaru dan Warga Cium Bau Menyengat
13 Titik Panas Terpantau di Riau, Asap Tipis Selimuti Pekanbaru dan Warga Cium Bau Menyengat
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - 13 Titik Panas Terpantau di Riau, Asap Tipis Selimuti Pekanbaru dan Warga Cium Bau Menyengat
Asap tipis terlihat menyelimuti wilayah Pekanbaru Kamis (27/9/2018).
Selain terlihat asap juga tercium bau menyengat di hidung sejak pagi dan makin siang baunya semakin terasa.
"Bau asap ni, pagi belum separah ini, kok makin parah ya baunya, "ujar seorang warga Pekanbaru, Razali kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis.
Tidak hanya Razali yang mencium bau asap ini.
Baca: 4 Hari Karhutla di Pangkalan Kerinci Api Lalap 20 Ha Lahan Kosong dan Semak Belukar
Baca: Kabut Asap Mulai Selimuti Pangkalan Kerinci, BPBD : Asap dari Karhutla di Pelalawan
Warga lainnya Andre juga merasakan hal yang sama, bau menyengat ini terasa ke hidung.
"Iya terasa kali baunya, takut juga muncul asap kayak dulu lagi, "ujar Andre.
Saat dikonfirmasi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger Belum dapat memastikan apakah asap yang menyelimuti kota Pekanbaru betul-betul asap dari kebakaran atau hanya embun.
"Saya tadi berangkat dari Pekanbaru belum terasa ada asap sekarang saya lagi ninjau kebakaran di Inhil, "ujar Edwar Sanger kepada Tribunpekanbaru.com.
Menurut Edwar Sanger saat ini lokasi kebakaran terparah terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir dan saat ini Ia bersama pasukan berada di lokasi.
" Ada juga kebakaran di Pelalawan, cuma yang terparah di Inhil. Saya akan cek dulu apakah asap yang ada di Pekanbaru kiriman dari Inhil, "ujar Edwar Sanger.
Kemungkinan juga lanjut Edwar Sanger bisa saja asap yang terdiam di Kota Pekanbaru merupakan kiriman dari Sumatra Selatan sebagaimana yang terjadi pada tahun 2015 silam.
" Bisa jadi kiriman dari daerah Sumsel, sekarang kan sedang kebakaran juga disana, tapi nanti akan saya pastikan dulu, "ujarnya.
Untuk Riau sendiri pada Kamis hanya terpantau 13 titik panas dan semuanya sudah dilakukan penanganan di lapangan, dan lokasi terparah di Inhil.
"Siang ini akan bisa dilihat arah angin dan asap terjadi dimana saja," ujar Edwar memastikan jika kebakaran di Riau tidak parah dan belum menimbulkan asap.
Baca: Korban Tewas Pajero Tabrak Pohon di Rimbo Panjang Adalah Putra Ketua IKKS Pekanbaru Afrizal AN
Baca: Klasemen dan Jadwal Laga Ketiga Grup A B C D Piala AFC U-16 2018
Kabut asap mulai menyelemuti Kecamatan Pangkalan Kerinci dalam dua hari ini.
Asap kali ini lebih parah dibanding kabut yang muncul satu bulan terakhir.
Asap mulai terasa sejak Rabu (26/9/2018) siang lalu, kabut tipis ini cukup terasa di pandangan mata serta baunya pada indra penciuman.
Kondisi serupa masih berlangsung pada Kamis (27/9/2018) pagi.
Pandangan mata masih terhalang kabut yang tipis.

Meski demikian, asap yang menguasai angkasa Pangkalan Kerinci belum mengganggu aktivitas.
"Dua hari ini memang lain. Asapnya terasa dihidung. Ada kebakaran lahan dekat-dekat sini," ungkap seorang warga Jalan Akasia Kecamatan Pangkalan Kerinci, Zulkifli (29) kepada tribunpelalawan.com.
Warga lainnya, Perdinand (32), juga merasakan asap sejak kemarin.
Pegawai honor di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, melihat kabut asap ketika dirinya pulang dari kantor Rabu (26/9/2018) kemarin.
Kabut terlihat jelas jika memandang ke perkebunan sawit yang ada di daerah Kuala Terusan.
"Tandanya asap ada, coba liat Mesjid Ulul Azmi dari kejauhan. Kalau agak kabur berarti kabut asap. Biasa dulu-dulu kayak gitu," tukas lelaki dua anak ini.
Saat dikonfirmasi terkait kabut asap ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, membenarkan kabut tipis itu berasal dari asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Pelalawan.
Karhutla paling dekat yakni yang terjadi di Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci.
"Tiga hari kemarin semua tim all out di sana melakukan pemadaman, dari pagi sampai malam," ungkap Hadi Penandio kepada tribunpelalawan.com, Kamis (27/9/2018).
Diperkirakan Karhutla yang sudah tiga hari berlangsung itu mengakibatkan asap yang terbawa angin ke Pangkalan Kerinci, akibat jaraknya sangat dekat.
Asap tersebut akan menghilang dengan sendirinya jika sumber api sudah padam.
Pihaknya masih fokus penanganan Karhutla di lokasi Kuala Terusan yang berdekatan dengan areal PT Langgam Inti Hibrindo (LIH).
Bahkan api mengarah ke kebun kelapa sawit milik perusahaan tersebut.(*)