Pekanbaru
Kabut Asap Belum Ganggu Penerbangan di Bandara Pekanbaru, GM SSK II: Jarak Pandang 3 Km
Kabut Asap Belum Ganggu Penerbangan di Bandara Pekanbaru, GM SSK II: Jarak Pandang 3 Km
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru : Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kabut Asap Belum Ganggu Penerbangan di Bandara Pekanbaru, GM SSK II: Jarak Pandang 3 Km.
Kota Pekanbaru pada Jumat (28/9/2018) diselimuti kabut asap.
Asap ini tampak pada pagi hari hingga hampir siang hari.
Meski tak terlalu pekat, kabut asap ini membuat pandangan agak terhalang.
Khususnya jika melihat ke udara dari tempat yang agak tinggi, kabut asap ini bisa lebih jelas terlihat.
Kondisi kabut asap ini dirasakan salah seorang warga Pekanbaru bernama Wandri.
Baca: Kabut Asap di Pangkalan Kerinci Lenyap, BPBD Pelalawan Sebut Karena Arah Angin Berubah
Dia merasakan adanya kabut asap ini saat diperjalanan hendak pergi ke tempat kerjanya.
"Sepertinya kabut asap ya, pandangan jadi tidak luas seperti biasanya, agak kabur," ungkap warga Jalan Delima, Pekanbaru ini.
Hal senada juga dikatakan warga lainnya, Candra.
Dia menuturkan, kabut asap ini sudah mulai terasa beberapa hari belakangan.
Untuk hari ini, dia merasa kabut asap lebih tebal.
"Biasanya kalau kabut asap gini, berarti ada kebakaran lahan. Saya baca-baca berita memang di beberapa daerah cukup parah kebakaran lahan yang terjadi," ucapnya.
Sementara itu, Executive General Manajer Bandara SSK II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait mengungkapkan, terkait adanya kabut asap ini, tak sampai membuat aktivitas penerbangan terganggu.
"Sejauh ini belum ada gangguan bagi operasional penerbangan dan aktivitas di Bandara SSK II, masih lancar," katanya.
Lanjut Jaya, untuk visibility (jarak pandang) di bandara sendiri berkisar antara 3 km hingga 4 km.
Kabut Asap di Pangkalan Kerinci Kembali Pekat Jelang Siang
Udara bersih di Kota Pangkalan Kerinci Jumat (28/9/2018) tidak bertahan lama.
Bukan saja di Pekanbaru, kabut asap juga kembali muncul dan menguasai angkasa Pelalawan.
Menjelang siang hari, kabut asap mulai terlihat.
Kian lama asap semakin pekat dan sangat terasa di hidung saat dihirup.
Pandangan semakin terhalang hingga matahari yang sebelumnya tampak jelas tak kelihatan lagi.
Baca: Plt Gubernur Riau Marah dan Sebut Pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai Paling Lama di Dunia
Baca: Jenazah Istri Kapolres Tulungagung yang Tewas Kecelakaan Diterbangkan ke Subang
Baca: Kubur Mobil di Kebun Sawit Karena Tak Bisa Bayar Kredit, Pria di Sumbar Ketahuan Gara-gara Hal Ini
"Angin kencang dan arahnya ke kita sekarang. Seperti kemarin," ujar Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan SIK, kepada tribunpelalawan.com, Jumat (28/9/2018).
Asap yang kian tebal mulai dikeluhkan masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan.
Karena asap yang semakin pekat terlihat langsung dikala memandang ke arah perkebunan sawit yang tak jauh dari kantor Bupati Pelalawan.
"Asapnya makin pekat, padahal tadi pagi belum ada. Ini sama kayak kemarin," ungkap Hasmir (33) kepada tribunpelalawan.com.
Keluhan serupa disampaikan pegawai lainnya, asap yang kian menebal ini mulai mengganggu penglihatan saat berkendaraan.
Bahkan beberapa pegawai memilih menggunakan masker atau sejenisnya untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan.
Keadaan ini bertolak belakang dengan kondisi di Pangkalan Kerinci Jumat pagi.
Kabut asap yang sempat menyelimuti Kota Pangkalan Kerinci dua hari yang lalu akhirnya lenyap.
Jumat (28/9/2018) pagi, udara tampak segar dan tidak ada kabut.
Asap menghilang sejak Kamis (27/9/2018) sore lalu, setelah kepekatannya bertambah siang hari sebelumnya.
Dugaan jika asap merupakan kiriman dari daerah lain terbukti benar.
Lantaran Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pelalawan telah berhasil dipadamkan semuanya.
"Jadi berdasarkan koordinasi kita dengan BMKG dan BPBD Riau, arah angin berubah sejak sore kemarin. Makanya asap yang sebelumnya terbawa dari daerah lain, dialihkan lagi," beber Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, kepada tribunpelalawan.com, Jumat (28/9/2018).
Akibat asap tipis yang timbul sehari kemarin, seluruh tim darat gabungan di setiap rayon kecamatan langsung siaga.
Tim di kecamatan diperintahkan untuk bergerak meningkatkan patroli dan pemantauan di semua areal bekas terbakar serta lokasi yang rawan terpanggang.
"Kami tim Satgas Kabupaten langsung memerintahkan tim di kecamatan. Hasilnya semua clear dan tidak ada titik api," tambahnya.
Hal inilah menjadi pertimbangan jika asap yang sempat menyelimuti Pelalawan bukanlah hasil kebakaran lahan lokal, melainkan kiriman dari kabupaten lain. (*)
