HUT TNI

HUT TNI 5 Oktober, Kenapa Seragam TNI Bercorak Loreng? Ternyata Ada Alasan dan Fungsi Khususnya!

Ciri khas lain dari TNI tentu saja dari seragam lorengnya.Tapi pernahkah Anda terpikir mengapa TNI harus seragam loreng?

Penulis: Sesri | Editor: Sesri
TribunPekanbaru/Theo Rizky
Anggota TNI bersama instansi lainnya menggelar gladi upacara HUT TNI di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Selasa (3/10). Upacara HUT TNI ke-72 di tempat ini akan digelar pada tanggal 5 Oktober 2017 mendatang. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

Merujuk kepada sejarah seragam tentara sebelum masa Perang Dunia I, para tentara tidak terlalu mempedulikan soal kamuflase.

Mereka beranggapan dengan memakai seragam militer berwarna mencolok dapat menakuti musuh.

Namun pada tahun 1800-an, muncul-lah tren memakai seragam loreng di kalangan tentara.

Pada motif loreng seragam TNI terdiri dari tiga warna, yaitu hijau, hitam, dan cokelat.

Masing-masing dari warna itu mewakili kondisi di Indonesia yang dipenuhi pepohonan, tanah, dan kayu.

Motif loreng pada seragam TNI disebut pola m 81 Woodland.

Motif tersebut mulai terkanal pada tahun 1981 dan digunakan oleh tentara Inggris saat berperang melawan Argentina memperebutkan Kepulauan Falkland atau Malvinas.

Maka tak heran jika sebagian orang menyebut motif loreng ini sebagai loreng loreng Malvinas.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved