Siak
Peringati Hari Rabies Internasional, CLK dan Disnakkan Siak Vaksinasi Hewan
Peringati Hari Rabies Internasional, Cat Lovers Kandis (CLK) dan Dinas Peternakan (Disnakkan) Siak menggelar vaksinasi hewan peliharaan
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Peringati Hari Rabies Internasional, Cat Lovers Kandis (CLK) dan Dinas Peternakan (Disnakkan) Siak menggelar vaksinasi hewan peliharaan.
Nadya Weli Ningsih sangat senang kucing kesayangannya sudah divaksin, bahkan ia juga mengajak masyarakat Kandis untuk memberikan vaksinasi rabies kepada hewan peliharaan.
Kegiatan pemberian vaksin rabies kepada hewan piaraan warga di Kandis tersebut, memang rutin dilaksanakan.
Baca: 47.080 Pelamar Mendaftar CPNS 2018 di Riau, Ini Rincian Setiap Kabupaten/Kota
Baca: Makan Siang sesuai Budget dan Selera di Program Maksuka Hotel FOX Harris
Apalagi Nadya, anggota CLK yang kerap menggelar kegiatan untuk menggugah kesadaran warga tentang bagaimana menyayangi hewan atau tidak menganiaya anjing atau kucing.
"Dalam rangka hari rabies internasional, kami bekerja sama dengan Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) kecamatan Kandis untuk memberikan vaksin," kata dia, Senin (8/10/2018).
Kegiatan tersebut juga disponsori oleh Caisya Cat House dan Caisar Cake and Café.
Kegiatan dilaksanakan sejak 3 Oktober 2018 bertempat di Poskeswan Kandis dan Caisya Cat House.
"Hari Rabies Internasional sebenarnya jatuh pada 28 September ya, tapi tidak masalah jika kita peringatinya sedikit telat. Yang penting substansi acaranya mengena pada tujuan," kata dia.
Nadya Weli Ningsih juga owner dari Caisya Cat House.
Baca: Kalahkan 2 Atlet Renang Jepang, Syuci Indriani Raih Emas di Asian Para Games 2018
Baca: Ingin Hemat Tagihan Listrik Hingga Rp 600 Ribu? Ikuti Trik Wanita Asal Malaysia Ini
Menurut dia, ada yang menarik dari kegiatan tersebut, yaitu setiap hewan yang divaksin akan mendapatkan voucher dari caisya cat house dan caisar cake and café.
Viucher dapat ditukarkan dengan 1 porsi bihun ayam teriyaki dan diskon 17 persen semua item produk cat shop dan menu cake and café.
Harapannya masyarakat Kabupaten Siak, khususnya kecamatan Kandis semakin sadar akan pentingnya melaksanan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan yang menjadi HPR.
"Dengan vaksinasi rabies kita telah memiliki andil dalam pencegahan penyakit menular zoonosis . Sesuai dengan moto dokter hewan yaitu Manusya Mriga Satwa Sewaka, artinya Mengabdi untuk kesejahteraan manusia melalui dunia hewan. Manusia akan sejahtera jika hewan sejahtera. Manusia akan sehat jika hewan sehat," kata dia.
Ia menjelaskan, kegiatan itu dipandu seorang dokter hewan, drh Khairul Rizal.
Sehari -hari Khairul Rizal bertugas di Poskeswan Kandis, yang berada di bawah naungan Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Siak.
"Pemberian vaksin rabies pada hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, monyet dan sejenisnya sangat penting," kata drh Khairul Rizal.
Baca: Perompakan di Perairan Tekulai-Tanjung Baru Inhil, Nakhoda Ceburkan Diri ke Air
Baca: Satlantas Polres Dumai Berlakukan Tes Psikologi bagi Pemohon SIM
Menurut dia, rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus RNA, termasuk dalam family Rhabdoviridae, genus Lyssa.
Virus rabies ini menyerang sistem saraf pusat, otak dan sumsum tulang belakang dari hewan berdarah panas.
Namun menurutnya pemberian vaksinasi rabies tidak hanya ketika ada acara saja.
Pemberian vaksin juga dilakukan disetiap kesempatan dengan target utama HPR di kecamatan Kandis.
"Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama semua pihak terutama masyarakat yang memelihara HPR," kata dia.
Rabies merupakan penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.
Virus rabies ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi rabies dan umumnya masuk ke tubuh melalui infiltrasi air liur yang mengandung virus rabies ke dalam luka.
Baca: Penyerang PSPS Bersyukur Bisa Menang atas Semen Padang
Baca: Hasil Persiraja Vs Aceh United Pekan 21 Liga 2 2018, Aceh United Dibantai 4-0 di Babak Pertama
Begitu sampai otak virus bereplikasi sehingga menimbulkan tanda klinis pada pasien.
Dia mengatakan, menurut World Health Organization (WHO) rabies terjadi di 92 negara dan bahkan bersifat endemik di 72 negara.
Diperkirakan 55.000 orang di dunia meninggal akibat rabies setiap tahunnya dan menurut WHO lebih dari 99 persen kasus rabies pada manusia terjadi akibat dari gigitan anjing yang terinfeksi. (*)